Jakarta (ANTARA) - Tim nasional U-16 Indonesia, yang tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Sleman, Yogyakarta, memanfaatkan teknologi sains olahraga dalam memantau fisik para pemainnya.
Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Selasa, pelatih timnas U-16 Bima Sakti menyebut bahwa sains dapat mengurangi risiko cedera pada pemain saat berlatih maupun bertanding.
"Sehingga akan mempermudah fisioterapis dan pelatih fisik untuk membuat program pencegahan cedera serta peningkatan kemampuan pemain," ujar Bima.
Baca juga: Pelatih fokus tingkatkan kualitas pertahanan timnas U-16
Ada beberapa tes yang diberikan ke pemain seperti tes komposisi penyusun tubuh seperti lemak dan massa otot, kemudian kekuatan otot paha belakang (hamstring), kekuatan lompatan vertikal dan lain-lain.
Data pergerakan pemain kemudian dianalisis dengan metode tiga dimensi.
Dengan demikian, atribut fisik pemain seperti kekuatan, postur, pergerakan dan tenaga dapat digambarkan dengan baik.
Tes untuk timnas U-16 ini sendiri dilakukan oleh tim ahli dari Surabaya yang menggunakan teknologi sains olahraga yang berasal dari Surabaya.
Baca juga: Bima Sakti panggil 26 pemain untuk TC timnas U-16 di Sleman
"Saya berharap hasilnya bagus," kata Bima.
Sebanyak 26 pemain mengikuti TC timnas U-16 di Sleman, Yogyakarta, yang berlangsung pada 6-23 Desember 2020.
TC itu menjadi persiapan menuju Piala Asia U-16 yang berlangsung pada tahun 2021 di Bahrain.
Pada turnamen tersebut, Indonesia yang menjadi satu-satunya perwakilan ASEAN berada di Grup D bersama Jepang, Arab Saudi dan China.
Baca juga: Timnas U-16 lanjutkan latihan di Sleman mulai 6 Desember
Baca juga: Bima: performa timnas U-16 membaik meski dua kali kalah dari UAE
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020