Kami optimistis investasi Papua Barat akan ada kenaikan di tahun 2021 kalau COVID-19 sudah bisa ditangani. Investasi modal dalam negeri maupun asing kami yakin akan meningkat
Manokwari (ANTARA) - Realisasi investasi 20 di Provinsi Papua Barat pada tahun ini masih jauh dari target karena terkendala sejumlah persoalan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Papua Barat, Bungaran Sitanggang di Manokwari, Selasa, mengatakan selain akibat COVID-19, masih cukup banyak kendala yang menjadi tantangan pada kegiatan investasi di daerah tersebut, baik pada penanaman modal dalam negeri maupun modal asing.
"Seperti isu deforestasi, line clearing, penyiapan lahan, izin Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan) dan beberapa persoalan perizinan lainya," ucap Bungaran.
Ia mengutarakan untuk investasi penanaman modal dalam negeri pada 2020 di Papua Barat ditargetkan mencapai Rp70 triliun. Hingga triwulan III hanya mampu terealisasi Rp472,4 miliar.
Sedangkan investasi modal asing dari target 4,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp74,8 triliun, hanya mampu terealisasi 3,05 juta dolar AS atau Rp45,75 miliar.
Sitanggang mengungkapkan kondisi ini turut berdampak terhadap serapan tenaga kerja. Pada penanaman modal dalam negeri diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 48.812 orang untuk 276 proyek yang targetkan dalam investasi tersebut.
"Hanya 125 proyek yang terealisasi dan TKI yang terserap hanya 3.995. Untuk TKA (tenaga kerja asing) tidak ada," katanya.
Dalam investasi modal asing dari 174 proyek yang ditargetkan hanya 51 yang terealisasi. TKI yang terserap 803 orang dan TKA 18 orang.
"Dari penanaman modal asing serapan tenaga kerja yang diprosikan sebanyak 29.889 TKI dan 563 TKA. Tapi karena beberapa persoalan tadi, termasuk karena COVID-19 realisasinya jauh dari itu," katanya.
Dia berharap pandemi COVID-19 bisa ditangani secara baik pada 2021, sehingga bisa memacu realisasi investasi di Papua Barat.
"Kami optimistis investasi Papua Barat akan ada kenaikan di tahun 2021 kalau COVID-19 sudah bisa ditangani. Investasi modal dalam negeri maupun asing kami yakin akan meningkat," katanya.
Baca juga: Perusahaan rempah Belanda akan kembangkan industri pala di Papua Barat
Baca juga: Gubernur optimistis investasi hijau bangkitkan ekonomi Papua Barat
Baca juga: Pemerintah luncurkan konsep investasi hijau untuk Papua-Papua Barat
Baca juga: Papua Barat persilahkan investor buka industri kayu
Pewarta: Toyiban
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020