"Saya kira tidak ada ancaman bagi sistem euro," kata Strauss-Khan kepada wartawan di Brazil ketika ditanya apakah zona euro berisiko efek domino dari Yunani yang menempatkan euro dalam bahaya.
"Sulit bagi orang-orang Yunani untuk melakukan apa yang mereka lakukan, tetapi mereka sudah mengambil keputusan yang berani dan dari sudut pandang ini, semua orang menurut saya memuji pemerintah Yunani."
Tapi dia mengakui pasar keuangan telah terguncang "karena program Yunani, karena kurangnya rasa percaya diri dalam situasi di zona euro dan seterusnya."
Pemimpin Dana Moneter Internasional itu berbicara karena pasar saham di seluruh dunia terus jatuh di tengah ketakutan krisis utang Eropa yang dikhawatirkan menyebabkan resesi lebih dalam.
Ketidakpastian itu dipertajam oleh ketegangan berbahaya antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Krisis Eropa berasal dari ekonomi Yunani yang terlilit utang dan dari kekacauan di sektor perbankan Spanyol yang memberikan kesan kesengsaraan di euro bisa menyebar ke anggota zona euro lainnya yang lemah. Investor melarikan diri euro ke dolar yang relatif aman.
Strauss-Khan menambahkan ia tidak meremehkan beban fiskal sekarang yang ditempatkan di "pundak orang-orang Yunani" karena pemerintah mereka mencoba membetulkan ekonominya berdasarkan rencana yang disusun oleh negara-negara Uni Eropa dan IMF.
"Saya pikir rencana ini akan bekerja. Masalah tentu saja adalah pertanyaan implementasinya sekarang," kata Strauss-Kahn kepada wartawan.
Selama debat, yang diselenggarakan oleh jaringan televisi Brasil Globo News, ketua IMF mengatakan dunia umumnya melihat pemulihan, sekalipun jika Eropa dan Amerika Serikat masih menderita dampak krisis keuangan 2008-2009.
"Hampir semua negara di Asia keluar dari krisis," dan beberapa negara Amerika Selatan -- terutama Brasil, Chili dan Peru -- juga melakukannya "sangat, sangat baik," katanya.
Namun, "tidak benar-benar ditetapkan bahwa AS keluar dari krisis," katanya.
Dia menambahkan Eropa telah muncul sebagai "link lemah dalam sistem," dan menyebut situasi di wilayah Eropa "aneh."
Dalam sebuah referensi nyata kepada Yunani dan keuangan yang berbahaya, Strauss-Kahn memperingatkan "gagal utang negara dapat memukul pemulihan."
China telah mengambil peran lokomotif ekonomi global, tetapi pergeseran kebijakan Beijing untuk mendorong lebih banyak konsumsi domestik setelah periode panjang berkonsentrasi pada ekspor akan memiliki dampak terhadap yuan China, kata ketua IMF. "Anda butuh penilaian kembali mata uang," katanya.
(A026/S004)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010