Gol tunggal Barkaoui melalui tendangan penalti pada menit ke-35 itu terjadi setelah salah seorang pemain belakang Persijap menghadang Esteban Vizcarra di dalam kotak penalti.
Esteban yang tengah membawa bola dihadang hingga jatuh, kemudian wasit yang memimpin pertandingan Olehadi meniup pluit sebagai pertanda pelanggaran dengan menghadiahi tendangan penalti.
Hadiah penalti yang dieksekusi Barkaoui itu mengarah ke sebelah kanan gawang, sedangkan penjaga gawang Persijap Danang Wihatmoko, mengarah ke sebelah kiri gawangnya, hingga terjadilah gol.
Ketinggalan satu gol, skuad Persijap menggencarkan serangan dan berusaha membendung serangan anak asuh Djajang Nurjaman yang terlihat agresif untuk menjebol gawang Persijap.
Namun, beberapa kali serangan anak asuh Junaidi terhenti di barisan belakang Pelita Jaya, karena cukup ketatnya pengawalan Pelita Jaya di barisan belakang.
Memasuki menit ke-43, Persijap harus puas bermain dengan 10 pemain, setelah wasit memberi kartu merah Isdiantono. Pemain tengah Persijap bernomor punggung 3 itu mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran, akibat tekel keras terhadap Egi Melgiansyah.
Sebelum mendapatkan kartu merah, dalam pertandingan itu Isdiantono sudah mendapat kartu kuning pada menit ke-37 dan 43. Setelah memberikan kartu kuning pada menit ke-43, pada menit yang sama itu juga wasit memberi kartu merah kepada Isdiantono.
Bermain dengan 10 pemain ternyata tidak mengendurkan serangan Persijap. Anak asuh Junaidi itu terus melakukan serangan untuk menjebol gawang Pelita Jaya yang dijaga Ali Barkah. Begitu juga saat memasuki babak kedua, permainan yang ditampilkan Persijap tidak mengendur.
Serangan yang dilakukan Esteban dan kawan-kawannya tidak berhasil menjebol gawang Persijap selama babak kedua, walaupun Persijap bermain dengan 10 pemain.
Anak asuh Djajang Nurjaman yang bermain cukup agresif hanya berhasil menciptakan berbagai peluang dan gagal menciptakan gol.
Dua tendangan pemain depan Pelita Jaya I Made Wirahadi, tidak berhasil menjebol gawang Persijap, saat Wirahadi mendapat kesempatan bebas berdiri di depan gawang Persijap, tanpa pengawalan pemain belakang Persijap.
Tendangan dari kaki Wirahadi itu melebar dan melambung ke atas mistar gawang. Begitu juga dengan tendangan keras Esteban menjelang berakhirnya pertandingan, tidak mampu menembus gawang Persijap yang dijaga Danang.
Hingga wasit meniup pluit panjang sebagai pertanda berakhirnya pertandingan, Pelita Jaya tetap unggul dengan skor 1-0.
Pelatih Pelita Jaya Djajang Nurjaman mengatakan, anak asuhnya terlihat lelah saat menghadapi Persijap, sehingga hanya bisa menciptakan satu gol melalui tendangan penalti Barkaoui. Padahal ia telah mencatat ada 10 peluang yang seharusnya tercipta gol dalam pertandingan tersebut.
"Kami tetap bersyukur unggul dengan skor 1-0, karena Pelita Jaya tidak bermain dengan pemain total. Ada tiga pemain yang absen, Marwan, Ibo dan Eduardo," kata Djajang.
Menurut dia, kelelahan yang dialami anak asuhnya itu cukup menyulitkan untuk menjebol gawang lawan. Para pemain Pelita Jaya nampak kesulitan untuk menembus barisan belakang Persijap.
"Permainan dengan tempo lambat yang disajikan anak-anak Persijap juga membuat para pemain Pelita Jaya susah bergerak," katanya.
Asisten pelatih Persijap Anjar Jambore mengakui keunggulan skuad Pelita Jaya dalam pertandingan yang berlangsung tanpa penonton itu, karena alasan keamanan. Para pemain Pelita Jaya dinilai bermain cukup bagus saat menjamu timnya.
"Hadiah penalti untuk Pelita Jaya itu saya akui karena pelanggaran. Kartu merah yang diberikan kepada Isdiantono juga saya akui, karena Isdiantono melakukan pelanggaran," katanya. (*)
(T.KR-MAK/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010