Prince of Wales ini disebut terlibat dalam proses merancang syal edisi terbatas. Syal tersebut dirilis untuk menandai ulang tahun ke 10 dari Campaign for Wool, sebuah inisiatif yang dia luncurkan pada 2010 untuk mengedukasi orang-orang tentang manfaat wool sekaligus untuk meningkatkan kualitas industrinya.
Syal edisi terbatas ini tersedia dalam warna biru, abu-abu dan merah muda yang telah ditenun dengan motif kotak-kotak, garis-garis. Harga syal tersebut dijual dengan £ 150 atau sekira Rp2,8 juta.
"Sangat jelas bagi saya bahwa kita perlu membuat perubahan cara berpikir kita tentang produksi, penggunaan dan pembuangan pakaian dan tekstil jika kita ingin memenuhi tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait perubahan iklim akibat industri ini," ujar Pangeran Charles dalam sebuah pernyataan.
"Sebagian besar dari perubahan itu harus bergerak dari sistem linier ke sistem melingkar, di mana tekstil dan pakaian diproduksi secara berkelanjutan, menikmati penggunaan yang lama, dan dibuat menggunakan bahan yang akan terurai secara alami dan cepat pada akhir masa pakainya," kata Pangeran Charles melanjutkan.
Syal baru ini dibuat dengan bahan dari Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Inggris, bertujuan untuk menonjolkan keberlanjutan dan daya tahan wol.
Baca juga: Pangeran Harry selalu hubungi Charles untuk dapatkan dukungan
Baca juga: Keluarga kerajaan Inggris tampil di depan publik lagi sejak pandemi
Baca juga: Pangeran Charles, usia 71, sembuh dari virus corona
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020