Jakarta (ANTARA News) - Perbankan Timur Tengah berkomitmen membuka akses pendanaan bagi kegiatan ekspor impor dan pengembangan budi daya perikanan di Indonesia, demikian Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, usai menerima Duta Besar dan delegasi bank perkreditan dan simpanan Arab Saudi di Jakarta, Selasa.

Fadel mengungkapan perbankan Arab Saudi ingin medukung pengusaha negaranya mengembangkan budi daya perikanan di Indonesia.

"Ini sudah lumayan. Artinya akan ada investasi baru masuk ke perikanan walaupun mereka hanya membiayai pengusaha mereka di Indonesia," ujar Fadel.

Menurutnya, investasi awal yang diperkirakan akan masuk melalui bank perkreditan dan simpanan Arab Saudi untuk sektor perikanan budiaya ini mencapai 10 juta-20 juta dolar AS.

Fadel mengungkapkan permintaan produk perikanan di Timur Tengah cukup besar dan mencapai nilai satu miliar dolar AS per tahun. Selama ini, pasar ikan Timur Tengah mayoritas diisi produk asal Vietnam dan Thailand.

Sementara pangsa pasar produk perikanan Indonesia di Timur Tengah saat ini, menurut Fadel, masih sangat kecil dan baru mencapai 0,3-0,5 persen.

Dia menilai positif kerjasama dengan Arab Saudi sebagai upaya semakin memperkenalkan produk perikanan Indonesia di Timur Tengah.

Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Kerjasama Internasional dan Antar Lembaga KKP, Anang Noegroho, mengungkapkan pemerintah memiliki harapan besar untuk merangkul pasar Timur Tengah melalui hubungan dagang antara negara seperti Arab Saudi.

Persaingan dengan negara di Asia untuk meraih pasar perikanan Timur Tengah, menurut dia, cukup besar, terlebih negara-negara Asia lainnya seperti Thailand memiliki ruang pamer khusus produk perikanan di Dubai.

Kelebihan produk perikanan China, Thailand, Vietnam, Filipina, maupun Malaysia sehingga diterima baik di pasar Timur Tengah, menurut dia, karena memiliki label halal.

"Terus terang kita lebih memiliki kemampuan dan peluang besar melakukan ekspor perikanan ke Timur Tengah, terlebih lagi Indonesia lebih memiliki kedekatan sejarah dengan dunia-dunia Arab, tapi kendala-kendalanya yang belum terpecahkan," ujar dia. (*)

V002/A027

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010