inovasi dan hilirisasi pertanian untuk menjadi faktor pendukung, mengingat sekitar 40 persen penduduk Sulsel bekerja di sektor pertanian sehingga memiliki potensi hilirisasi pertanian.
Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso mengatakan provinsi itu memiliki modal yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Hal itu dikemukakan pada kegiatan South Sulawesi Economic Forum 2020 di Makassar, Senin.
"Pemulihan ekonomi Sulsel terindikasi dari beberapa indikator ekonomi seperti mobilitas masyarakat telah mengalami peningkatan dan peningkatan ekspektasi dikonfirmasi oleh hasil survei di lapangan," katanya.
Bambang meyakini Sulsel memiliki modal yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi yakni posisi Sulsel sebagai hub Kawasan Timur Indonesia, surplus listrik 400 MegaWatt, memiliki infrastruktur pendukung seperti kereta trans Sulawesi yang dalam pengerjaan, konoktivitas tol dari bandara ke pelabuhan, kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata.
Untuk mencapai itu, lanjut Bambang, inovasi dan hilirisasi pertanian untuk menjadi faktor pendukung. Hal ini mengingat sekitar 40 persen penduduk Sulsel bekerja di sektor pertanian, sehingga memiliki potensi hilirisasi pertanian.
Baca juga: BI Sulsel prediksi ekonomi tumbuh 4 persen awal 2021
Baca juga: Pemprov Sulsel optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 mencapai 6 persen
Sementara itu terkait dengan pandemi COVID-19, telah mendorong percepatan inovasi dan digitalisasi. Hal itu tergambar dari optimisme peningkatan total transaksi melalui digitalisasi dengan 80 persen masyarakat memilih belanja daring (online).
"Juga pada 2020 tercatat pengguna e-commerce bertambah 12 juta pengguna, tentu kondisi ini pandemi ini memberikan peluang dan tantangan di lapangan untuk disikapi," kata Bambang sembari mengimbuhkan, pandemi pun mendorong penetrasi digital di sektor perbankan.
Hal tersebut dibenarkan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada kesempatan yang sama dengan memberikan apresiasinya pada BI Sulsel dalam mengawal perkembangan ekonomi Sulsel.
Dia mengatakan, pihaknya bertekad bersama semua para pihak dan pelaku ekonomi di daerah ini untuk menjadikan Sulsel sebagai provinsi pengekspor dan menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
"Kemarin bapak presiden melakukan launching ekspor 133 perusahaan yang tentu dari 133 perusahaan ini dari 76 kabupaten kota dan provinsi, Sulawesi Selatan itu menyumbangkan 31 perusahaan yang ekspor," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihaknya akan terus mendorong inovasi dan hilirisasi pertanian untuk mewujudkan keinginan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor ikan ke berbagai negara tujuan, sekaligus membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pada kesempatan tersebut BI Sulsel menghadirkan dua pemateri yakni Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan mantan Gubernur BI Miranda Gultom serta tokoh special performance Sujiwo Tejo.
Baca juga: Pemprov Sulsel ajukan pinjaman PEN Rp2,9 triliun
Baca juga: UMKM gencar ikut pameran dalam program pemulihan ekonomi
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020