Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, di Jakarta, Senin, pertambahan kasus positif sebanyak 1.466 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Ahad (6/12) sebanyak 1.228 kasus dan 238 kasus lainnya dari satu laboratorium rumah sakit BUMN dan swasta dalam tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan.
Pada tes PCR Ahad (6/12) itu dilakukan tes pada 8.217 spesimen dengan hasil 1.228 positif dan 5.428 negatif.
Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.466 kasus ini, lebih tinggi dibanding penambahan Ahad (6/12) 1.331 kasus, Sabtu (5/12) 1.360 kasus, Jumat (4/11) 1.032 kasus, Kamis (3/11) 1.153 kasus, Rabu (2/12) 1.166 kasus, Selasa (1/12) 1.058 kasus dan Senin (30/11) 1.099 kasus,
Namun penambahan itu lebih kecil jika dibandingkan penambahan Sabtu (12/9) 1.440 kasus dan Sabtu (21/11) 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Selain itu, angka penambahan Senin ini, lebih rendah dibandingkan Sabtu (21/11) 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi COVID-19 Jakarta. Namun juga keduanya kalah dari penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus.
Karena, penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 itu merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes satu kali (tanggal 11 September 2020). Sedangkan, pada penambahan Senin ini dan Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus merupakan data gabungan yakni data Sabtu (21/11) adalah data pada 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara itu, untuk pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta mencapai angka 131.071 orang atau sekitar 90,1 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 145.427 kasus.
Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 145.427 kasus tersebut juga, sebanyak 11.533 orang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.823 orang meninggal dunia atau 1,9 persen dari total kasus positif.
Sampai dengan tes terakhir pada Ahad (6/12), sudah sekitar 2.215.079 spesimen yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta di angka 9,0 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Terakhir, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 tetap sebesar 8,3 persen.
Baca juga: Ahad, positif COVID-19 di Jakarta sebanyak 1.331 kasus
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Jakarta bertambah sebanyak 1.360 pada Sabtu
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020