Muara Teweh (ANTARA News) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Barito Utara menemukan amplop surat bergambar salah satu pasangan calon gubernur Kalimantan Tengah periode 2010-2015 yang dikirim melalui kantor Pos setempat ditujukan kepada para guru, kepala desa, dan lurah.

"Ribuan surat itu tidak kami sita, namun sudah ditarik pihak kantor Pos dan motifnya sedang diselidiki," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Barito Utara, Mulyono di Muara Teweh, Senin.

Amplop surat dan isinya bergambar salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu ditemukan pada Sabtu (22/5) oleh pihak Panwaslu Barito Utara di sejumlah sekolah dan para guru yang dikirim melalui kantor Pos setempat.

Pihak panwaslu menduga bahwa surat-surat itu merupakan bukti temuan yang telah dikirim oleh pasangan tersebut ke semua Kabupaten/Kota di Provinsi Kalteng.

"Temuan ini sedang kami tindak-lanjuti apakah bentuk pelanggaran atau ada motif lain," katanya.

Sementara Kepala Kantor Pos Cabang Muara Teweh, Rusdiansyah kepada wartawan membenarkan adanya kiriman surat bergambarkan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng itu.

Surat-surat itu tiba di Muara Teweh bersamaan atau sepaket dengan pengiriman kertas suara yang dicetak dari Kudus Jawa Tengah, pada Sabtu (22/5), sebanyak dua kantong yang berjumlah 3.000 lembar yang tujuannya dikirim untuk guru-guru TK sampai tingkat SMA serta Lurah maupun Kepala Desa se-Barito Utara.

Paket yang diterima di Muara Teweh sebanyak 14 dus, sedangkan yang tersisa masih ada 23 dus, total keseluruhan kertas suara yang dikirim ke wilayah Barut sebanyak 37 dus.

"Sebagian sudah diantar ke sejumlah sekolah, namun kini mulai kami tarik," katanya.

Datangnya lembaran surat ini sudah ada perjanjian kerja sama antara tim salah satu pasangan gubernur itu dengan pihak Kantor Pos Provinsi Kalteng atau pihak Kantor Pos luar Daerah Kalteng dengan Nomor 893/MLO/CMML-2/0510.

"Kami selaku pihak dari kantor pos hanya berkewajiban menyampaikan kiriman surat tersebut hingga sampai tujuan, selebihnya kita tidak tahu isi dan maksud serta tujuan dari surat-surat tersebut," katanya.

Seorang guru di SMAN-1 Muara Teweh mengaku terkejut, setelah melihat ada tumpukan surat dari salah satu pasangan yang dikirim melalui kantor pos cabang Muara Teweh untuk semua guru yang isinya minta dukungan dan doa restu.

"Kami dari para guru merasa takut dengan adanya surat tersebut, karena sudah ada baliho dan stiker serta iklan yang di dipasang di berbagai media, kami sudah tahu kalau pasangan tersebut maju, semestinya tidak perlu menggunakan hal-hal seperti itu, sebab kami punya hati nurani," ujarnya. (K009/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010