Kami sudah melakukan tahapan prakondisi melakukan pengetatan protokol kesehatan dengan sejumlah instrumen kebijakan bersama di Provinsi Bali untuk wisatawan mancanegara

Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan sejumlah persiapan yang telah dilakukan daerah setempat jika penerbangan Bali-Jepang bisa dibuka dalam waktu dekat.

"Kami sudah melakukan tahapan prakondisi melakukan pengetatan protokol kesehatan dengan sejumlah instrumen kebijakan bersama di Provinsi Bali untuk wisatawan mancanegara," kata Gubernur Koster saat mengikuti rapat terbatas secara virtual di Denpasar, Senin.

Dalam rapat terbatas bersama Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dan pemangku kepentingan lainnya itu, membahas situasi terkini di Jepang dan di Bali untuk melihat kemungkinan membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan dari Negeri Sakura itu.

Menurut Koster, Bali sudah menyiapkan diri menerima wisatawan mulai dari bandara hingga ke destinasi wisata, di antaranya dengan kebijakan sertifikasi bagi pelaku usaha pariwisata untuk menjamin keamanan sesuai protokol kesehatan.

Baca juga: Jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai terus naik, November tertinggi

"Kalau memang ini diizinkan mulai dibuka, kami akan melakukan pengelolaan dan kami pastikan itu bisa dikelola dengan baik," ujar Gubernur Koster.

Kesiapan juga disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Menurutnya, hasil survei menunjukkan minat wisatawan mancanegara untuk ke Bali masih tinggi.

Oleh karena itu Garuda Indonesia menyampaikan siap mengoperasionalkan kembali jalur tradisional penerbangan langsung Bali-Jepang.

"Tidak perlu transit lagi. Karena hari ini dalam kondisi pandemi ini apabila nanti dibuka banyak orang berharap bisa terbang langsung," ujarnya.

Baca juga: Pelaku industri wisata di Badung-Bali diajak terapkan protokol CHSE

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi berharap pertemuan ini akan menjadi persiapan sehingga ketika pariwisata benar-benar dibuka bisa segera dilaksanakan prosesnya. "Sebanyak 80 persen dari turis Jepang itu destinasi yang dituju adalah Bali," ucapnya.

Oleh karena itu KBRI Jepang menganggap penting untuk membuka kembali jalur penerbangan Bali-Jepang jika kondisi sudah memungkinkan

Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri Ida Bagus Made Bimantara (Sade) mengatakan Kemenparekraf, Kemenlu, dan Pemprov Bali, sudah sepakat untuk memperluas penerapan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) di seluruh Bali sebagai salah satu langkah persiapan pembukaan pariwisata mancanegara.

Baca juga: 875 usaha pariwisata di Bali kantongi sertifikat protokol era baru

Baca juga: DPP Asita harapkan Bali "tancap gas" untuk pemulihan pariwisata

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020