Raipur, India (ANTARA News/AFP) - Polisi India menahan enam pemberontak senior Maois yang diduga bersekongkol melancarkan serangan yang menewaskan 76 polisi di negara bagian Chhattisgarh bulan lalu.

Pemberontak sayap kiri itu meningkatkan serangan-serangan menanggapi ofensif pemerintah yang dimulai akhir tahun lalu atas apa yang disebut "Koridor Merah " yang membentang di sepanjang daerah tengah dan timur India.

Dalam operasi-operasi pengejaran di hutan distrik Dantewada, kami menangkap enam pemberontak Maois Ahad malam," kata kepala polisi distrik Dantewada Amresh Mishra kepada AFP melalu telepon.

"Semua enam orang itu terlibat pembunuhan 76 personil pasukan keamanan itu dan mereka mengungkapkan bagaimana mereka melaksanakan rencana untuk menyerang dan membunuh para personil polisi itu," katana.

Pembunuhan 6 April di distrik Datewada , Chhattisgarh itu adalah aksi tunggul paling berdarah Maois dalam pemberontakan puluhan tahun mereka terhadap pemerintah-pemerintah pusat dan daerah.

Pemberontakan itu, yang dimulai sebgai pemberontakan petani tahun 1967 disebut Perdana Menteri Manmohan Singh sebagai ancaman nomor satu pada keamanan domestik.

Pemberontak di Dantewada juga membunuh 35 orang dalam serangan bom di sebuah bus awal bulan ini.

Sampai sekarang, pemerintah menolak mengirim militer untuk menumpas gerilyawan dan lebih senang menggunakan polisi reguler dan para militer sebagai pasukan garis depan.

Tetapi Menteri Dalam Negeri P.Chidambaram -- yang mendapat kecaman publik menyangkut penanganan aksi kekerasan itu-- baru-baru ini mengaku perlu dilakukan perubahan dan mengatakan ia akan meminta kekuasaan yang lebih luas.

Kelompok-kelompok suku dan banyak daerah pedesaan terbelakang dalam pembangunan ekonomi negara itu, dan kemiskinan serta kekecewaan dengan korupsi di pemerintah lokal diperkirakan sebagai memperkuat dukungan bagi pemberontakan itu.
(Uu.H-RN/M043/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010