Sebelum rintangan sembilan saya sedikit kehilangan kontak karena Granadine mengangguk-anggukkan kepalanya
Jakarta (ANTARA) - Atlet berkuda Raymen Kaunang tampil tanpa cela di seri pertama Kejuaraan Dunia Lompat Rintangan Liga Asia Tenggara yang berlangsung di Arthayasa Stable, Depok Jawa Barat, Minggu.
Dalam seri ini, Raymen menjadi satu-satunya atlet yang sukses menyelesaikan pertandingan tanpa kesalahan (clear round) bersama kudanya Conny 364, dengan melewati 12 rintangan setinggi 140 cm dan catatan waktu 81,24 detik.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin, Raymen menyebut hasil yang diterima ini menjadi akhir yang tak diduga oleh atlet asal Pegasus Almor itu.
Baca juga: Sumatera Selatan targetkan bangun venue berkuda di JSC
"Kuda saya belum pengalaman di level ini. Tapi Conny mentalnya sangat bagus, saya jadi terbantu. Luar biasa Conny hari ini. Untuk seri berikutnya kita lihat nanti. Terima kasih untuk tim saya yang sangat bagus menemani kami berdua," kata Raymen.
Tampil sebagai runner-up pada pertandingan yang masuk kategori CSI1*-W ini adalah Ferry Wahyu Hadiyanto dengan kudanya Granadine. Atlet Equinara itu mencatat empat kesalahan (74,99 detik) setelah menjatuhkan rintangan ke sembilan.
"Sebelum rintangan sembilan saya sedikit kehilangan kontak karena Granadine mengangguk-anggukkan kepalanya. Tapi saya tetap puas dengan hasil ini. Masih ada seri kedua dan ketiga," Ferry mengutarakan.
Tampil sebagai juara ketiga ialah Steven Menayang dengan kuda Babriola dari ZZ stable. Steven juga mengoleksi empat kesalahan tapi catatan waktunya (79,91 detik) kalah cepat dari Ferry.
Perancang lintasan lomba, Rafiq Radinal, cukup senang dengan penampilan para atlet.
Baca juga: Kejurnas berkuda juga dilarang digelar
"Sebenarnya saya memperkirakan setidaknya ada dua atlet yang bisa clear round. Tapi sepertinya tadi atletnya lebih canggung dari pada kudanya," ujar Rafiq.
"Kejuaraan ini sangat penting tidak hanya untuk atlet, tapi juga untuk ofisial. Mereka mendapatkan pengalaman di pertandingan internasional. Atlet juga dapat kesempatan mendapatkan poin di peringkat dunia," katanya menambahkan.
Juri Internasional Ho Nai Yue meminta para atlet Indonesia terus menjaga konsentrasi untuk pertandingan seri berikutnya yang akan digelar 10 dan 13 Desember 2020 di tempat yang sama.
"Saya tahu para atlet sudah lama tidak bertanding di level World Cup seperti ini. Tapi dari yang saya lihat, mereka tampil cukup baik. Saya senang lihat penampilan mereka tadi dan yakin di seri berikut bisa lebih baik," kata Ho Nai Yue.
Baca juga: 15 cabang olahraga nasional sudah gelar turnamen di tengah pandemi
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020