Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin siang mengalami penguatan ke posisi Rp9.230 per dolar AS atau naik 30 basis poin (bps) dari pembukaan awal pekan ini.
"Penguatan rupiah tersebut menanggapi membaiknya kondisi krisis Yunani saat ini," kata pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Senin.
Pada Senin, rupiah yang dibuka di posisi Rp9.260 per dolar terus mengalami penguatan sebesar 30 bps ke posisi Rp9.230 per dolar hingga siang pukul 14.30 WIB.
Jika dibandingkan pada pada penutupan Jumat pekan lalu (21/5) berada di Rp9.335 per dolar AS, rupiah mengalami penguatan cukup tajam, yakni sebesar 100 bps.
Menurut dia, penguatan rupiah ini masih bersifat teknikal saja, terutama terdorong oleh sentimen pulihnya krisis Yunani.
"Ini masih bersifat teknikal, saya belum melihat adanya capital inflow (dana masuk) dilihat dari penguatan rupiah yang masih kecil (30 bps)," katanya.
Direktur PT Finance Corpindo ini mengatakan bahwa penguatan rupiah lebih disebabkan para pemain pasar uang kembali membeli rupiah setelah adanya paket penyelamatan krisis Yunani.
Yunani telah menyepakati sebuah paket kebijakan senilai 1 triliun dolar AS atau setara dengan 750 miliar euro sehingga direspons sebagian investor positif.
Dana yang akan digunakan guna menstabilkan pasar finansial global guna penyebaran krisis utang Yunani tidak menghantam mata uang euro.
(J008/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010