Bandung (ANTARA News) - Kebun Raya Purwodadi-LIPI sedang melakukan langkah-langkah untuk perbanyakan Vanda limbata tipe Flores secara in-vitro dan siap bekerja sama dengan Pemda NTT untuk mengangkat potensi keanekaragaman anggrek di provinsi itu secara lestari.
"Salah satu jenis anggrek yang potensial dari salah satu pulau di NTT adalah anggrek Vanda limbata," kata peneliti anggrek LIPI Destario Metusala dalam surat elektroniknya, Senin.
Dia mengatakan, anggrek Vanda limbata dari Flores-NTT memiliki kombinasi warna yang menarik dan berbeda dengan Vanda limbata yang ada di Jawa, yang umumnya didominasi pola warna bercak kuning kecoklatan atau kuning jingga.
"Vanda limbata tipe Flores sepal-petalnya berwarna merah darah menyala ibarat berlian Rubi," kata Destario.
Menurut dia, bila ditinjau dari sisi budidaya, anggrek Vanda limbata dikenal sebagai anggrek yang sangat toleran terhadap kekeringan, cocok untuk daerah dataran rendah, dan mempunyai laju pertumbuhan akar dan daun yang relatif cepat dibanding genus Vanda pada umumnya.
Oleh karena itu, perawatan anggrek ini tidak terlalu rumit dan cukup rajin berbunga, kata dia, serta perbanyakannya pun sangat mudah, cukup diperbanyak dengan cara memecah anakannya.
"Keunggulan inilah yang menjadikan Vanda limbata tipe Flores memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan daerah," katanya.
Menurut dia, upaya perbanyakan itu dilakukan agar anggrek di alam tetap lestari, dan yang dikomersilkan adalah yang perbanyakannya.
Apabila Pemda NTT dapat dengan serius mengelola keanekaragaman anggreknya dengan baik dan lestari, kata dia, maka tidak perlu khawatir dengan pangsa pasar komoditas anggrek tersebut, karena prospeknya menjanjikan dan sangat terbuka lebar.
Menurut dia, NTT, yang selama ini dinterpretasikan sebagai daerah kering dan panas, ternyata juga menyimpan segudang keanekaragaman hayati.(S018/Y008)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010