Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 190 gedung sekolah baik TK, SD, dan SMP di 18 kecamatan, Kabupaten Aceh Timur terendam banjir dari luapan air sungai yang disebabkan curah hujan tinggi sejak beberapa hari lalu, sehingga ribuan siswa terpaksa diliburkan dan ujian akhir semester ditunda.
“Iya hampir 200 gedung sekolah yang terendam, baik TK, SD dan SMP,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur Saiful Basri di Idi, Aceh Timur, Senin.
Dia menjelaskan jumlah TK yang terendam banjir mencapai 70 unit yang tersebar di 18 kecamatan. Sementara gedung SMP yang digenangi banjir mencapai 35 unit serta gedung SD mencapai 85 unit.
Baca juga: TNI dirikan dapur umum untuk pengungsi banjir di Aceh Timur
Kata dia, pihaknya telah menginstruksikan ke seluruh kepala sekolah baik TK, SD dan SMP untuk menunda proses pembelajaran dan ujian akhir semester yang sedang berlangsung.
"Sekolah yang banjir seperti SMP Negeri 2 Ranto Peureulak, dan SD Negeri 2 Darul Aman serta SD Negeri 1 Nurussalam agar menunda ujian hingga banjir surut," katanya.
Menurut dia aktivitas sekolah diliburkan sebagai langkah antisipasi agar tidak menjadi ancaman terhadap pelajar yang bepergian dari rumah ke sekolah.
“Kita akui bahwa sangat banyak sekolah baik TK, SD dan SMP yang tergenang. Bisa jadi sekolah tidak tergenang, namun jalan menuju ke sekolah tergenang," katanya.
"Jadi kami instruksikan tunda aktivitas pembelajaran, karena kondisi saat ini banjir masih melanda sebagian besar wilayah Aceh Timur,” kata Saiful lagi.
Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Timur Ashadi mengatakan data sementara terdapat 17,648 unit rumah yang tersebar di 226 gampong di 18 Kecamatan di Aceh Timur terendam banjir. Ketinggian air mulai 30-200 centimeter dari permukaan tanah.
"Untuk total jumlah pengungsi saat ini 9.988 orang dalam 2.616 kepala keluarga (KK) di sejumlah kecamatan di daerah itu," katanya.
Baca juga: BPBD perbaiki jembatan putus di Aceh Tenggara dengan pohon kelapa
Baca juga: Bupati Aceh Timur: Prokes wajib dijaga meski di tengah banjir
Baca juga: WALHI: Banjir Aceh akibat perubahan fungsi hutan
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020