untuk Riset Keragaman Hayati
Jakarta, 24/5 (ANTARA) - Di era perkembangan global sekarang ini, para peneliti dituntut untuk terus mengembangkan keahliannya mengaplikasikan teknologi yang handal dalam penelitian di tanah air, demikian diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia sedang giat menggalakkan pengunaan teknologi handal pada Pusat Riset Keragaman Hayati dengan pola Public Private Partnership melalui kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan sektor swasta.
"Riset dan inovasi harus mampu memanfaatkan teknologi handal dan netral, sehingga saya berharap proses inovasi nasional menjadi semakin cepat. Hal ini dapat dicapai melalui budaya inovasi dan semangat berkompetisi yang adil dan tidak berpihak (neutral) di kalangan para peneliti," ungkap Menristek.
Pemerintah daerah kabupaten Wakatobi dan Microsoft Indonesia didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi melakukan kerjasama pengembangan Riset Keanekaragaman Hayati. Kerjasama tersebut diawali dengan pemberian pelatihan kepada sejumlah peneliti tanah air mengenai penerapan aplikasi teknologi riset biodiversity di kawasan Wakatobi. Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi mengadopsi teknologi Microsoft dalam rangka pembangunan International Center of Excellence untuk kegiatan penelitian keanekaragaman hayati terumbu karang melalui kerangka Public Private Partnership (PPP).
"Inovasi dan pengembangan teknologi informasi untuk penelitian keanekaragaman hayati di wilayah kami sangat penting. Informasi mengenai keanekaragaman hayati dan perlindungan hak cipta perlu mendapat pemahaman yang baik di kalangan masyarakat. Kami selalu berinovasi dan sangat terbuka untuk menggunakan teknologi terbaik guna melakukan transformasi penelitian secara cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan" Kata Ir. Hugua, Bupati Wakatobi pada acara Kerjasama Pengembangan Riset Keanekaragaman Hayati yang diadakan di Jakarta, Kamis, 20 Mei 2010.
Inisiatif ini merupakan bentuk gerakan nyata di tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna mendukung kelestarian keanekaragaman hayati di kawasan konservasi nasional. Microsoft sebagai pelaku di industri Teknologi Informasi global menyambut baik kerjasama ini dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap penelitian keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
"Kami akan membantu sepenuh hati untuk mendukung program pengembangan dan penelitian keragaman hayati di Wakatobi dengan memberikan teknologi Microsoft yang terbaik." Kata Sutanto Hartono, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia. "Kami berharap inisiatif ini akan berlangsung dalam jangka panjang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wakatobi serta mempersempit kesenjangan digital di negeri ini." Lanjutnya.
Kerjasama Pengembangan International Center Of Excellence Pusat Penelitian Terumbu Karang akan meliputi Penelitian Keragaman Hayati dan Peningkatan Kapasitas.
Penelitian Keanekaragaman Hayati meliputi pemberian dukungan kepada masyarakat peneliti di Wakatobi dengan kelengkapan teknologi, bank data, forum dan sumber daya yang membangun komunitas praktisi, mendukung, bekerjasama dan mengakses data keanekaragaman hayati. Di samping itu juga memfasilitasi para peneliti di Wakatobi agar dapat mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam kegiatan penelitian yang berbasis masyarakat, dengan cara yang bermanfaat.
Peningkatan Kapasitas dalam hal ini adalah dengan mengadakan pelatihan pengaplikasian Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang penelitian keanekaragaman hayati yang berguna untuk meningkatkan kapasitas masyarakat peneliti di wakatobi. Pelatihan ini diadakan selama 2 hari pada tanggal 20-21 Mei 2010, dan dihadiri oleh sejumlah peneliti dari Jakarta dan Kendari.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010