Kingston (ANTARA News/AFP) - Pihak yang berwenang di Jamaika, Ahad, mengatakan mereka memberlakukan keadaan darurat di Kingston dan daerah sekitarnya, karena polisi sedang memerangi gerombolan bersenjata dalam upaya menggagalkan penahanan pemimpin geng yang mungkin akan diekstradisi ke Amerika Serikat.

Seorang perwira polisi dan seorang warga sipil terluka oleh tembakan dalam pertempuran di jalan, sedangkan tiga kantor polisi di kota itu diserang, kata polisi.

Satu kantor polisi dibakar setelah polisi meninggalkannya untuk menghindari berondongan peluru, mereka menambahkan.

Perdana Menteri Bruce Golding menyelenggarakan sidang darurat dengan kabinetnya Ahad, dan mengumumkan negara dalam keadaan darurat di Kingston dan St. Andrew, yang diberlakukan pada pukul 18:00 waktu setempat di negara Karibia yang berpenduduk sekitar 2,8 juta orang itu.

Pemerintah mengatakan keadaan negara akan berlangsung setidaknya selama sebulan.

Kerusuhan mulai terlihat pada awal pekan ini di Kingston, setelah pemerintah menyetujui ekstradisi atas permintaan AS, terhadap Christopher "Dudus" Coke, bos geng terkenal dan pemimpin kelompok di distrik Trivoli Garden yang menginginkan obatan-obatan haram dan senjata dilarang.

Ribuan pendukung Coke turun ke jalan-jalan Kamis, di tengah laporan polisi bahwa geng-geng di daerah itu mengumpulkan senjata dan mendirikan barikade-barikade di jalan, untuk mencegah penahanan Coke, setelah surat perintah penahanan dikeluarkan.

Golding, Jumat, membuat imbauan umum agar masyarakat tenang dan menyerukan agar barikade disingkirkan agar polisi bisa melaksanakan tugas mereka dan menahan Coke.

Namun, perintang jalan itu masih tegak hingga Sabtu, di tengah-tengah laporan polisi sedang membuat persiapan untuk memasuki Tivoli -- salah satu permukiman yang paling berbahaya di Jamaika, tempat Golding menjadi wakil rakyat di parlemen.

Amerika Serikat memperingatkan para pelancong atas kemungkinan pecahnya kerusuhan di ibu kota Jamaika itu.

Coke, 42 tahun, yang dipandang sebagai salah seorang yang paling berpengaruh dan paling berbahaya di Jamaika, dikenal sebagai pemimpin geng Shower Posse --yang memiliki banyak cabang di AS.

Dia juga ketua masyarakat Tivoli Gardens, tempat Golding sebagai wakilnya di parlemen.

AS menuduh para anggota Shower Posse, di bawah arahan Coke, menjual mariyuana dan kokain di New York dan daerah-daerah lain di AS, yang keuntungannya untuk dirinya.

Tetapi bagi penduduk Kingston, Coke lebih dipandang sebagai "godfather". Karena itu, ribuan orang turun ke jalan kota Kamis meneriakkan "Biarkan Dudud sendiri, biarkan Dudus sendiri".

"Dia adalah calon Tuhan, dia seperti bagaimana Jesus mati disalib untuk kami, maka kami bersedia mati untuk Dudus," teriak mereka. (AK/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010