Sigi,Sulteng (ANTARA) - Warga Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dengan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) setempat pada Rabu (9/12) nanti.
"Kami akan pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari 'H' untuk memilih Gubernur/Wakil Gubernur Sulteng dan Bupati/Wakil Bupati Sigi," kata Yanto, salah seorang warga transmigran di Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Minggu.
Ia mengatakan serangan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada dua pekan lalu yang mengakibatkan empat warga transmigran di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, meninggal tidak akan menyurutkan semangat warga untuk pergi mencoblos pada waktunya.
Apalagi, kata dia, sudah banyak aparat TNI/Polri yang ada di desa itu dalam rangka memberikan rasa aman dan mengejar para anggota teroris MIT yang melarikan diri ke hutan sekitarnya.
Baca juga: Polri datangkan psikolog tangani korban kekerasan MIT di Sigi
Baca juga: Polri tangkap 32 anggota kelompok MIT selama 2020
Baca juga: Polisi bersihkan sisa puing rumah warga yang dibakar MIT di Sigi
Hal senada juga disampaikan Detris, salah seorang warga transmigran di Dusun Tokelemo. Ibu tiga putera itu mengatakan meski masih ada rasa takut menyusul peristiwa berdarah yang sangat memilukan tersebut, warga tetap akan memberikan suara pada pilkada serentak tersebut demi masa depan daerahnya.
Sementara KPPS TPS V Dusun Tokelemo Jefri Supari mengatakan jumlah pemilih di TPS itu sebanyak 356 orang terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Jumlah pemilih sebanyak itu, kata dia sudah termasuk dengan warga transmigran di Dusun Lewono, lokasi transmigrasi yang baru saja diserang anggota teroris dua pekan lalu.
Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan pendistribusian surat panggilan memilih (formnulir C-6).
Dia mengatakan telah mengusulkan kepada pihak penyelenggara pilkada agar warga transmigran di Dusun Lewono yang mengungsi ke Desa Lembantongoa diberikan A-5 untuk memilih di desa terdekat.
Sebab hingga kini belum ada satupun warga yang datang melapor bahwa bersangkutan akan memilih di TPS induk di Desa Tokelemo.
Seperti diketahui bersama, pascaserangan teroris di lokasi Transmigrasi Lewono, seluruh warga transmigran mengungsi dan hingga sekarang masih tinggal di Desa Lembantongoa.
Pewarta: Anas Masa
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020