Seoul (ANTARA News) - Pihak yang berwenang di Korea Selatan menahan seorang wanita mata-mata Korea Utara yang berpura-pura menjadi pengungsi, dalam upayanya mencari informasi mengenai sistem subway (kereta bawah tanah) Seoul, kata laporan berita Ahad.
Informasi itu akan digunakan untuk serangan-serangan teroris, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip Badan Intelijen Nasional dan para jaksa di Seoul.
Wanita berumur 36 tahun yang bernama keluarga Kim, memasuki Korea Selatan melalui China dan Laos pada September 2009, menyaru sebagai seorang pembelot Korea Utara, menurut Yonhap.
Kim mendapatkan informasi rahasia, termasuk catatan kontak darurat kepada staf subway Seoul, dari mantan pekerja subway berumur 52 tahun bernama Oh dan membawanya ke Pyongyang, katanya.
Oh yang bertemu dengan Kim secara online dan kemudian menjadi pacarnya, juga ditahan karena membocorkan dokumen rahasia, kata laporan itu menambahkan.
Kim adalah pemilik sebuah toko kosmetik dan biro perjalanan di provinsi Hunan, China, mengamankan data pribadinya pada pariwisata Korea Selatan untuk beberapa tahun sebelum menyelinap ke Korea Selatan sebagai pengungsi, ujarnya.
Badan Intelijen Nasional menolak memberikan komentar, dan para pejabat di kantor kejaksaan Seoul yang menangani kasus itu juga tak bisa segera dihubungi.
Hubungan lintas-batas kedua negara memburuk setelah kapal perang Korea Selatan, Cheonan, berbobot 1.200 ton tenggelam, yang menurut Seoul ditorpedo oleh kapal selam Korea Utara di dekat perbatasan laut yang mereka sengketakan.
Kedua Korea secara teknis masih dalam status perang sejak konflik 1950-1953 diakhiri dengan gencatan senjata yang rentan, demikian dilaporkan AFP.
(Uu.SYS/H-AK/H-RN/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010