Kabul (ANTARA News) - Lima warga sipil Afghanistan tewas ketika sebuah ranjau anti-tank yang ditinggalkan invasi Sovyet meledak pada saat mereka menggali di ladang mereka, kata kementerian dalam negeri Ahad.

Insiden itu terjadi Sabtu di daerah Khum-e-Zargar provinsi Kapisa timur laut, katanya.

"Lima warga sipil yang tak bersalah tewas oleh ledakan ranjau tinggalan perang beberapa tahun lalu," ujarnya dikutip AFP.

Pasukan bekas Uni Sovyet menyerbu Afghanistan pada akhir 1979, yang memicu perang 30 tahun, dan berpuncak pada pemberontakan berdarah Taliban.

Taliban dipersalahkan untuk serangan bom pada kendaraan polisi Afghanistan, Sabtu, di distrik Manogay, provinsi Kunar, yang melukai empat petugas polisi dan empat warga sipil, kata kementerian dalam negeri.

Kementerian itu mengatakan, polisi menemukan lima ranjau darat dan enam kotak bahan peledak dalam serangan di seluruh negeri pada beberapa hari terakhir ini.

Bom pinggir jalan, bahan bakar, remot peledak murahan, menjadi senjata pilihan Taliban dalam menghadapi pasukan Afghanistan dan asing dalam sembilan tahun terakhir.

Kebanyakan korban yang terdiri tentara Afghanistan dan asing di bawah komando NATO dan Amerika Serikat di Afghanistan tewas disebabkan bom pinggir jalan rakitan dan serangan bunuh diri.

Laman independen icasualties.org yang mencatat kematian tentara asing dalam perang di Afghanistan mengatakan, lebih separoh dari 216 korban tewas sejauh tahun ini adalah disebabkan bom rakitan.

(Uu.SYS/H-AK/H-RN/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010