Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur Shinkenjuku, Keiko Toyouizumi menyatakan literasi matematika dengan menggunakan modul pembelajaran yang berisikan karakter yang menarik dapat memacu anak belajar matematika, meskipun di tengah pandemi COVID-19.

“Dengan model seperti itu dapat memahami konsep matematika cerita dengan lebih mudah,” kata Keiko Toyouizumi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (5/12).

Dia menambahkan pembelajaran matematika secara daring hendaknya dirancang untuk memastikan bahwa anak dapat memperoleh kemampuan berpikir, melatih kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan kemandirian anak, dan bisa belajar dari mana saja dengan tidak mengurangi keseruan anak dalam belajar matematika.

Pembelajaran interaktif dapat dilakukan melalui aplikasi dan komunikasi, seperti Google Meet, Zoom dan Whatsapp yang dipandu oleh para fasilitator.

“Melalui siklus wawancara, kemudian pembelajaran atau praktik dan diagnosis kemampuan, kami memberikan bimbingan sambil mengamati setiap anak. Faktanya hampir 95 persen pelanggan kami puas, terbukti dari beberapa testimoni yang kami terima dengan sangat baik dari para orang tua,” ujar dia.

Shinkenjuku, kata dia, sebagai bimbingan belajar matematika khusus sekolah dasar, menekankan pada pemahaman konsep dan penguatan kemampuan berpikir.

Dengan pembelajaran daring yang menarik, maka motivasi belajar anak meningkat dan lebih berinisiatif dan lebih berani mengeluarkan pendapat.

"Pembelajaran yang dilakukan secara daring sekalipun tetap dapat memacu motivasi anak, kuncinya tergantung pada kemampuan pengajar," kata dia.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020