Anak muda dari Big Bear, California tersebut mendaki puncak setinggi 8.850 meter (29.035 kaki) dari sisi Tibet, dan pada hari yang sama seorang warga Nepal memecahkan rekor dunianya sendiri sebagai pendaki yang paling sering menaklukkan Everst.
Sedangkan pendakian tersebut bagi Romero merupakan satu langkah untuk semakin mendekati targetnya mendaki gunung-gunung tertinggi yang ada di seluruh tujuh benua.
"Ini hanya sebuah target," kata Romero di ibukota Nepal, Kathmandu pada April. Dia juga sudah pernah lima puncak gunung termasuk Mount Kilimanjaro di Afrika, dan dia akan mendaki puncak gunung tertinggi di Antartica.
Sebelum Romero, pendaki termuda yang pernah menaklukkan puncak Everest adalah Temba Tsheri Sherpa asal Nepal yang berusia 16 tahun.
Dalam pendakiannya Romero bergabung dengan satu tim yang beranggotakan ayahnya Paul dan Sherpa yang bertugas sebagai pemandu.
Dikatakannya, misi pendakian berikutnya adalah mendaki gunung-gunung tertiggi yang terdapat dalam 50 negara bagian di AS.
Lebih dari 4.000 pendaki sudah sukses mencapai puncak Everest, sejak pendaki Selandia Baru Sir Edmund Hillary menjadi orang pertama yang pernah menaklukkan Everest bersama warga Nepal Tenzing Norgay Sherpa pada 1953.
Pada hari yang sama pendakian yang dilakukan Romero, seorang pendaki asal Nepal Apa Sherpa memecahkan rekornya sendiri dengan mendaki Mount Everest untuk yang ke-20 kalinya, kata ketua Agen Perjalanan Asia Ang Tshering Sherpa.
Apa (50) yang tinggal di AS, mencapai puncak pada Sabtu, dia membawa spanduk "peduli lingkungan" sepanjang perjalanan menuju puncak dan mengibarkannya.
"Ini prestasi yang fantastis secara perorangan, usaha yang dilakukan bertahun-tahun dan selalu sukses merupakan hal yang luar biasa," tambahnya.
(Uu.A020/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Pengutipan Antara seperti di atas NGAWUR! Pengutipan itu memberi arti bahwa yang membuat pernyataan adalah Apa Sherpa, padahal bukan. Sebenarnya, pernyatan itu disampaikan oleh Elizabeth Hawley, yang merupakan pencatat database pendaki Everest. (http://www.reuters.com/article/idUSTRE64L0TV20100522)