Bandung (ANTARA News) - Hari kedua Kongres II Partai Demokrat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, memunculkan kejutan dengan semakin jelasnya realitas dukungan yang diberikan peserta kongres terhadap calon ketua umum partai tersebut.

Realitas dukungan peserta kongres kepada kandidat ketua umum Partai Demokrat itu terlihat dari hasil voting yang memenangkan opsi agenda pemilihan ketua umum Partai Demokrat dimajukan setelah pembahasan tata tertib dan sebelum pembahasan sidang-sidang Komisi.

Hasil voting dalam sidang yang dipimpin Agus Hermanto itu menunjukkan, opsi B yang menginginkan agenda pemilihan dimajukan mendapat 375 suara, opsi A yang menginginkan agenda pemilihan dilakukan setelah pembahasan sidang komisi mendapat 130 suara, serta empat suara dinyatakan rusak.

Peserta kongres yang menginginkan opsi B merupakan para pendukung kandidat Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie, sedangkan peserta yang memilih opsi A adalah pendukung Andi Mallarangeng. Dimajukannya agenda pemilihan suara dengan alasan agar para peserta kongres bisa lebih fokus dan untuk menjaga kemurnian suara.

Dengan hasil voting itu dapat dibaca bahwa pendukung Andi sekitar 130 suara, sementara sebanyak 375 suara memberi dukungan kepada Anas dan Marzuki, yang jika dibagi dua pun hasilnya akan mengungguli perolehan suara Andi.

Hasil itu tentu saja mengejutkan kubu Andi Mallarengeng, yang antara lain terlihat dengan pembatalan acara jumpa pers secara mendadak setelah voting dilakukan.

Semula Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB, sejumlah wartawan diminta untuk ke "Kampoeng AM" (posko Andi Mallarangeng), karena Andi akan memberi keterangan pers.

Setelah menanti sekitar setengah jam, dan sejumlah tripot serta kamera terpasang, Sekretaris Tim Pememangan AM, Ramadhan Pohan, tiba-tiba masuk ke tenda besar berwarna putih yang diberi nama Kampoeng AM.

Dia meminta maaf kepada para wartawan dan mengatakan bahwa keterangan pers ditunda setelah sidang selanjutnya.

Wartawan lalu meminta waktu agar dia bersedia menjadi narasumber dan kamera diarahkan kepadanya, tetapi Ramadhan menolak dan meninggalkan ruangan yang dilengkapi fasilitas pijat refleksi itu.

Para wartawan yang kecewa lalu menjadikan Nachrowi Ramli, Ketua Tim Pemenangan AM, sebagai nara sumber. Nachrowi menyatakan, kalah voting dalam menentukan jadwal pemilihan tidak berpengaruh pada pemilihan ketua umum nanti.

"Kalah voting tidak masalah, tidak prinsip," kata Nachrowi. Dia menambahkan bahwa kubunya tetap memiliki "power" (kekuatan) yang akan mendukung pemilihan AM.

Sikap berbeda ditunjukkan anggota Tim Pemenangan Marzuki Alie, Achsanul Qosasih, yang langsung menegaskan bahwa peluang Marzuki Alie memenangkan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat semakin terbuka setelah hasil voting dimenangkan opsi B yang mendukung pemilihan ketua umum dimajukan.

"Dari hasil voting itu kami yakin pemilihan ketua umum akan dilakukan tengah malam ini setelah pembahasan tata tertib," kata Achsanul.

Dikatakan Achsanul, Tim Marzuki Alie akan melakukan lobi-lobi untuk menambah dukungan terhadap Marzuki Alie pada malam ini sampai menjelang proses pemilihan. Dengan hasil tersebut, apalagi bisa ditambah sejumlah dukungan suara maka Tim Marzuki Alie optimistis bisa memenangkan pemilihan ketua umum.

Menurut dia, peserta kongres yang mendukung Marzuki Alie mengusulkan opsi agar agenda pemilihan ketua umum dimajukan guna menjaga kemurnian dukungan suara.

"Karena kalau pemilihan ketua umum ditunda hingga Minggu (23/5) siang, kami khawatir terjadi upaya transaksional sehingga sulit menjaga dukungan suara," katanya.

Sedangkan kubu Anas terkesan lebih tenang dalam melihat hasil voting tersebut. Tim Pemenangan kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bahkan membantah telah mengarahkan peserta kongres untuk memilih opsi-B yang menyetujui dimajukannya jadwal pemilihan ketua umum sebelum sidang komisi.

"Itu bukan keinginan kita (Tim Anas). Tetapi ini keinginan peserta kongres yang menginginkan pemilihan ketua umum itu dilakukan sebelum sidang komisi. Kita tidak mengarahkan peserta untuk memilih opsi yang mana. Peserta sendiri yang punya pertimbangan masing-masing," ujar Saan Mustofa, anggota Tim Pemenangan Anas Urbaningrum di Pusat Informasi Anas, di arena Kongres II Partai Dmeokrat.

Menurut Saan Mustofa, Tim Anas menginginkan agar pemilihan ketua umum didahulukan agar dalam pembahasan-pembahasan komisi, peserta menjadi lebih fokus.

Ketika ditanya apakah voting itu menunjukkan realitas dukungan yang diberikan kepada ketiga kandidat, Saan secara diplomatis menjawab, "Kami minta doanya saja agar Anas bisa menang dalam satu putaran".

Ia menambahkan, sebenarnya ada agenda yang lebih penting dari pemilihan ketua umum yakni soal anggaran dasar dan program kerja.


Komitmen SBY

Selain kejutan tentang realitas dukungan peserta kongres terhadap tiga kandidat ketua umum, hari kedua Kongres Demokrat, Sabtu, juga diwarnai penegasan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa dirinya akan tetap berjuang bersama Partai Demokrat setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada 2014.

"Meskipun masa bakti saya 2014 sebagai presiden tapi Insya Allah tahun 2014 saya akan tetap berjuang bersama saudara baik di pemilu legislatif, pilpres dan mudah-mudahan yang diusung oleh Partai Demokrat adalah kader terbaik bangsa sehingga lebih baik lagi. Kita belum tahu siapa nanti saja kita pikirkan belakangan," katanya saat memberikan pengarahan kepada peserta kongres.

Kepada sekitar 1.245 peserta kongres, SBY mengatakan bahwa kongres itu untuk kepentingan partai, agar Partai Demokrat terus berkembang dan mudah-mudahan pada tahun 2014 kembali memenangkan pemilu.

"Setelah itu kita berharap saudara semua masih memilki karir ke depan, apakah di legislatif, atau eksekutif, apakah di pusat ataupun di daerah. Saya akan menghadiri pengabdian saya pada saatnya nanti, ingin melihat partai kita ke depan makin jaya dan makin baik," katanya.

SBY mengharapkan kongres ini merupakan langkah awal untuk terus tumbuh menjadi partai yang modern dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, untuk itu SBY berpesan agar dalam kongres ini nama baik, martabat, kehormatan partai harus terus dijaga.

"Jangan dijadikan hiburan oleh pers. Jangan mau kita diadu domba, dipanas-panasi oleh pihak-pihak lain. Kalau itu terjadi tabungan tahun 2014 suara kita bakal merosot. Kalau diliput oleh pers dilihat oleh 220 juta penduduk kita keras-kerasan kita lempar-lempar kursi teriak sana sini, saya menangis, saudara menangis karena masa depan kita suram," katanya.

Untuk itu, lanjutnya berbagai pembahasan agenda kongres Sabtu dan Minggu ini harus dilaksanakan dengan kepala dingin dan penuh rasa persaudaraan.

"Ini saudara sendiri, kenapa harus seperti perang saudara. Pihak lain yang tepuk tangan nanti. Kalau kita perang yang tepuk tangan itu satu saingan, dan kira-kira 2014 itu harapan orang yang tidak senang pada partai kita," katanya.

Yudhoyono juga meminta agar laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Hadi Utomo ditanggapi secara baik penuh rasa hormat dan tidak kasar atau menyampaikan yang aneh-aneh.

"Suasana demokrasinya ada dan suasana itu santun. Itu juga tabungan. Dan besok pemilihan saya minta juga baik, tertib, kita kan pernah pemilu, pernah pilpres. Ingat bareng-bareng kita dulu, betul, 2005 - 2009 bersatu kita menghadapi lawan-lawan dan bisa tertib dan malah kita difitnah habis-habisan malah, tapi Tuhan maha tahu tidak ada fitnah itu," katanya.

Ia juga meminta agar persaingan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat tidak membuat kader dan pimpinan partai ini terpecah belah karena akan merugikan kemajuan partai.

"Mari kita buktikan dalam pemilihan besok. Setelah pemilihan, penutupan saya hadir lagi. Semua hadir. Siapapun yang terpilih semua harus hadir, berpelukan, salam-salaman keluarga besar Demokrat dan itu tabungan 2014. Itu yang ingin saya sampaikan," katanya.

"Saya percaya kepada saudara, mari kita tunjukkan kepada diri sendiri, kepada kader yang tidak bisa hadir di sini, mereka berdoa di rumahnya masing-masing dan seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada lawan-lawan politik yang ingin menunggu kita ini rusak," kata Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

(T.A041/R009)

Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010