Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pementasan sendratari "Mahakarya Borobudur" sebagai upaya pengelola kepariwisataan Candi Borobudur untuk memaknai nilai bangunan yang telah menjadi warisan budaya dunia itu.
"Sendratari itu sebagai upaya memaknai bangunan Candi Borobudur karena selama ini dianggap sebagai monumen yang mati, padahal memiliki makna budaya tinggi dan menjadi modal untuk pembangunan karakter bangsa," kata Sekretaris PT Taman Wisata Candi Borobubudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Bambang Subandono, di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat.
Pihaknya akan menggelar pementasan sendratari itu pada Sabtu (22/5) malam di panggung terbuka Aksobya, sebelah timur kaki Candi Borobudur dengan melibatkan ratusan seniman gabungan dari Institus Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan para seniman kawasan Candi Borobudur.
Selama tahun 2010 pihaknya menggelar empat kali pementasan sendratari tersebut. Sendratari yang bercerita tentang sejarah pembangunan candi itu pada abad ke-8 itu telah dipentaskan secara rutin sejak lima tahun terakhir di Candi Borobudur.
Pihaknya bukan sekadar mengenalkan Candi Borobudur sebagai bangunan peninggalan sejarah, melainkan juga nilai penting yang terkandung dalam warisan budaya dunia itu.
Ia mengharapkan masyarakat semakin mengembangkan apresiasi tentang Candi Borobudur melalui sendratari tersebut.
"Tentu Borobudur menjadi kebanggaan bangsa, bisa diapresiasi oleh bangsa sendiri sebagai kepribadian bangsa," katanya didampingi Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno.
Ia mengakui selama lima tahun terakhir pihaknya memang masih membangun produk sendratari itu agar semakin dikenal secara luas oleh masyarakat.
"Memang masih butuh publikasi dan mobilitasi semua kekuatan kami agar Mahakarya Borobudur makin dikenal," katanya.
Pementasan pada Sabtu (22/5) malam, kata dia, rencananya ditonton kalangan pengusaha dan pemerhati budaya terutama berasal dari Jakarta, serta wisatawan mancanegara.(*)
(U.M029/D007/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010