Bagaimana awal mula bisa jadi salah satu line-up di Jakarta Pop Alternative?
Richard : Nah itu gue kurang ngerti politik di belakang itu istilahnya. Tapi kalau gue suudzon istilahnya mungkin karena waktu itu tagline mereka MTV Rock Alternative Nation Tour.
Bengbeng : Tadinya rock alternative cuma izinnya enggak keluar kalau ada rocknya.
Richard : Mereka itu tur secara Asia ya. Waktu tur Asia itu, globalnya namanya MTV Alternative Nation Tour Jakarta. Gue suudzon mereka mungkin MTV Indonesia atau MTV Singapura cari band yang bisa nyambung ke sana. Band rock alternatif yang bisa masuk. Mungkin pada saat itu karena ada klip "Impresi", mereka mungkin boleh nih. Gue kurang ngerti pemilihannya kenapa Pas band, kenapa Nugie, kenapa Netral.
Baca juga: NTRL tak menyangka sudah berusia 25 tahun
Bagaimana suasana konser saat itu?
Richard : Pokoknya kita tuh ngalamin maksudnya si Pas band karena kan kita merasa harus siap-siap, merasa harus prepare dengan baik. Jadi kita soundcheck, kita bawa drum sendiri segala. Pada saat tour manager ketiga band itu masuk, dia bilang karena gue bawa drum sendiri, dia tunjuk ini drum siapa. Oh ini drum Pas band. Terus ini ada drum yang dipakai Netral dan Nugie.
Dia bilang satu drum aja. Band Indonesia satu drum aja, sharing. Waktu itu EO-nya menyampaikan enggak boleh bawa drum sendiri, cuma penyampaiannya rada salah ya gitu. Wah enggak boleh bawa drum sendiri nih. Sebenarnya bukan enggak boleh bawa sendiri, maksudnya satu drum aja.
Bengbeng : Enggak boleh pakai wireless juga.
Richard : Waktu itu masih zaman analog, ampli gitar masih oke enggak masalah. Wireless kena juga kalau enggak salah. Band lokal enggak boleh pakai wireless. Waktu itu Bengbeng sama Trisno pakai wireless, jadi enggak boleh pakai wireless.
Terus sebelum disuruh sharing satu drum untuk tiga band, pada saat ke Pas lu bisa enggak setting drum lima menit. Kita coba dong. Kita bisa setting drum lima menit. Tapi entah tiba-tiba mereka ngobrol lagi kayaknya enggak, tetap satu drum.
Jadi proses untuk menuju satu drum sharing itu berbelit-belit istilahnya. Jadi buat kesel, maksudnya kalau mau to the point enggak boleh, ya enggak boleh aja. Padahal kita enggak mungkin enggak main juga, pasti pengin main. Cuma ya itulah hal-hal seperti itu yang bikin kesel.
Terus mereka mulai bagiin stiker Beastie Boys. Kru lu ada berapa. Pokoknya sama dia di limit tiap band, kan ada Nugie, Netral, Pas band. Dia yang nentuin kru lu di panggung cuma segini dan yang jaga pintu di tangga itu gede banget bawaan dari MTV.
Segala security di panggung berapa. Jadi benar-benar sama dia istilahnya dibersihin lah. Mungkin standarnya mereka. Cuma waktu itu Indonesia punya habbit yang security backstage 10, security panggung 10. Banyak kok pelajarannya walaupun beberapa poin penyampaiannya ngehe. Tapi itu kepakai sampai sekarang pelajarannya buat EO dan Java Musikindo udah tau flow-nya begini.
Baca juga: Yuki Pas Band mengalami patah tulang kaki
Baca juga: Foo Fighters rilis EP "Roswell", rayakan hari berburu alien di Area 51
Baca juga: Dave Grohl ungkap perasaannya atas kematian Kurt Cobain
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020