Solo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Gesang Marto Hartono, atas kehilangan seorang tokoh besar dalam bidang kebudayaan.

"Presiden juga mendoakan almarhum Gesang bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Menko Kesra Agung Laksono yang mewakili Presiden saat melayat Gesang di rumah duka Kemlayan Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Gesang yang meninggal dunia pukul 18.10 WIB Kamis (20/5) di Rumah Sakit PKU MUhammadiyah Solo, pernah mendapat tanda penghargaan tertinggi budaya yaitu "Bintang Parama Dharma" yang diberikan 12 Agustus 1992 semasa Pemerintahan Presiden Soeharto.

Jenazah Gesang sebelum dimakamkan ditempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Pracimaloyo Makamhaji, Surakarta, terlebih dahulu dari rumah duka di Kemlayan disinggahkan di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang akan memberikan penghormatan terakhir kepada Gesang.

Jenazah Gesang berangkat menuju Pendapi Gede dari rumah duka pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB baru diberangkatkan menuju ke tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Pracimaloyo dengan upacara kebesaran militer.

Gesang yang mendapat "Bintang Budaya Parama Dharma" ini sebenarnya berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, kata Agung Laksono, tetapi semua itu terpulang kepada keluarganya.

"Ya kalau keluarga menghendaki Pak Gesang dimakamkan di Makam Taman Pahlawan bisa dilakukan dan tidak ada masalah pemerintah akan memfasilitasi semuanya itu," katanya.

Gesang merupakan salah satu tokoh yang luar biasa yang di miliki Bangsa Indonesia, melalui karya-karya seninya bisa mengangkat nama bangsa ini tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai luar negeri.

Lagu-lagu ciptaan almarhum Gesang banyak yang diterjemahkan ke bahasa asing, salah satunya lagu "Bengawan Solo" yang telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa asing. Syair-syair Bengawan Solo terus mengalir sampai keluar negeri.

Menyinggung usulan gelar Pahlawan Nasional di bidang budaya untuk Gesang, Agung Laksono mengatakan pihaknya sangat mendukung, tetapi untuk pengajuan ini harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

"Ya kalau Pemerintah Kota Surakarta mengajukan Pak Gesang untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional bidang kebudayaan, kami akan mendukungnya, karena perjuangan beliau semasa hidupnya untuk memajukan budaya khususnya keroncong luar bisa," katanya.

Ribuan warga Kota Solo hadir memberikan penghormatan terakhir kepada maestro keroncong asal Solo di rumah duka di Kemelayan.

Selain itu karangan bunga terus mengalir yang terpampang di depan rumah duka termasuk yang dikirim dari Presiden Republik Indonesia dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono dan dari Wakil Presiden Republik Indonesia beserta istri Ibu Herawati Boediono, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta dan lain-lain.
(J005/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010