Makassar (ANTARA News) - Lebih dari seratusan mahasiswa mengamuk dan menyandera mobil dinas (randis) milik Departemen Sosial di Jalan Sultan Alauddin Makassar.

Pantauan di lokasi kejadian, Kamis malam sekitar pukul 23.00 Wita, seratusan mahasiswa yang terus berdatangan langsung berkumpul sambil merazia kendaraan dinas berplat merah.

Kemarahan para mahasiswa itu terkait dengan adanya insiden yang terjadi antara belasan mahasiswa dengan pegawai Depsos serta sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja yang sedang melakukan pengumpulan dana bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Luwu Utara yang terkena bencana banjir bandang.

Para mahasiswa yang melakukan pengumpulan dana itu akan ditertibkan oleh pegawai Depsos dan Satpol PP, namun mahasiswa yang menolak penertiban itu langsung marah ketika beberapa dari petugas Satpol PP akan mengambil kardus uang hasil permintaan bantuan tersebut.

Melihat gelombang massa dari mahasiswa mulai ramai yang lokasinya melakukan pengumpulan dana tidak jauh dari kampusnya, akhirnya belasan petugas tersebut memilih untuk melarikan diri sambil meninggalkan kendaraan dinas mitsubishi yang digunakan pegawai Depsos itu.

Aparat kepolisian dari Polresta Makassar Timur yang dipimpin Kapolres AKBP Totok Lisdiarto langsung menenangkan massa sehingga para mahasiswa tersebut memilih mundur ke depan kampusnya sambil melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup jalan dari Sultan Alauddin mengarah ke Sungguminasa, Gowa.

Kapolres Makassar Timur AKBP Totok Lisdiarto mengtakan, insiden yang terjadi antara mahasiswa dengan pegawai Depsos yang akan melakukan penertiban itu hanyalah kesalahpahaman saja.

"Ini hanya kesalahpahaman saja dan suasananya sudah kondusif. Sejumlah langkah antisipasi akan kami lakukan seperti melakukan pendekatan persuasif kepada mahasiswa agar tidak terjadi keributan," katanya. (MH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010