Lebak (ANTARA News) - Warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, merasa senang mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk melihat langsung pesawat terbang dari dekat.
"Saya kali pertama melihat pesawat terbang di Bandara Soekarno-Hatta," kata Amin (55), seorang Baduy Luar, warga Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, di Rangkasbitung, Kamis.
Amin mengatakan, dirinya bersama 129 warga Baduy lain dari tujuh kampung berangkat pukul 06.00 WIB menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan bus jemputan yang disediakan oleh pihak bandara.
Dari 120 orang itu, kata dia, sebagian besar anak-anak karena orang tua mereka sibuk di ladang maupun kebun.
Menurut dia, kunjungan ke Bandara Soekarno-Hatta tentu sangat membahagiakan, selain bisa melihat langsung juga diperbolehkan masuk ke dalam pesawat terbang.
Selama ini, kata dia, belum ada warga Baduy naik pesawat terbang, apalagi Baduy Dalam dilarang oleh adat maupun lembaga agama.
"Saya kira kunjungan ini bisa mengenal pesawat terbang, ternyata tidak memiliki sayap seperti burung," ujar Amin.
Begitu pula Sarpin (12) seorang anak Baduy mengaku dirinya sangat senang melihat pesawat terbang karena sehari-hari di kampung hanya melihat pohon besar dan hutan.
Sarpin menambahkan, dirinya dan warga Baduy lainnya diajak masuk ke dalam pesawat terbang Garuda Indonesia.
"Saya merasa aneh pesawat itu bisa terbang dan di dalamnya dingin juga terdapat kursi," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Daenah, mengatakan, pihaknya menyambut positif pihak Bandara Soekarno-Hatta karena dengan ulang tahunnya mengajak warga Baduy untuk melihat langsung pesawat terbang.
Sebab lokasi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berada di wilayah Banten tentu warga Baduy juga warga Banten ingin tahu keberadaan bandara pesawat terbang itu.
"Kami minta setiap tahun diagendakan warga Baduy mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta bila perlu naik pesawat," katanya.
(U.KR-MSR/H-KWR/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
bagus kalo bisa sekalian aja dikasih pendidkan yg berkualitas biar orang baduy bisa bkn pesawat kaya pak habibi....