Buku setebal 112 halaman itu memaparkan buah pikiran pria kelahiran Makassar 14 Maret 1963 terkait strategi membangun Partai Demokrat menjadi partai modern yang menawarkan sebagai partai tengah.
Peluncuran buku "Merebut Masa Depan" dari Andi itu menyusul peluncuran buku oleh calon ketua umum lainnya Anas Urbaningrum yang juga melepas buku terbarunya "Revolusi Sunyi".
Andi dan Anas merupakan dua diantara kandidat ketua umum Partai Demokrat yang bersaing ketat meraih posisi pucuk pimpinan di partai berlatar warna biru itu.
"Partai Demokrat merupakan jalan untuk membangun kebersamaan bukan untuk memperdalam perbedaan. Partai Demokrat harus merebut masa depan dan ikut menetapkan masa depan bukan ikut arus perubahan semata," kata Andi.
Dalam bukunya, Andi yang saat ini menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) menawarkan konsep partai tengah dan modern. Andi juga memaparkan apa yang dimaksud dengan partai tengah, mengapa konsep ini cocok di Indonesia serta alasan Partai Demokrat perlu memilih konsep partai tengah.
Andi menyebutkan perlunya parpol dikritik, perlunya mengkaji kelemahan, menetapkan strategi yang harus ditempuh. Selain itu menempatkan hubungan Partai Demokrat dengan SBY sekarang dan di masa yang akan datang.
Selain itu, Andi juga menumpahkan gagasannya tentang mesin partai dalam konteks baru salah satunya dalam struktur dan hubungan cara kerja antar unit yang ada dalam partai di pusat dan daerah.
"Penguatan kelembagaan partai politik tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga partai harus dibawa ke arah yang makin kuat lagi. Partai harus menjadi besar karena dibesarkan oleh rakyat," kata Andi.
Partai Demokrat harus makin dinamis dan responsif. dan itu merupakan agenda konsolidasi partai dan bagian dari gerakan modernisasi partai. Tak hanya pada struktur partai tapi menyentuh pada hal-hal yang lebih sistemik sehingga seluruh organisasi dan kader adalah bagian untuk melangkah ke depan.
"Modernisasi partai juga menyangkut penyiapan basis ideologinya," kata Andi.
Pada kesempatan itu, Andi membantah pendapat tentang modernisasi Partai Demokrat dilakukan dengan memisahkan dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono.
"Itu salah besar, partai politik didirikan oleh orang-orang besar. Justeru modernisasi partai itu harus didorong untuk merealisasikan gagasan-gagasan besar pendiri-pendiri organisasi," katanya.
Meski harus mempertahankan gagasan partai, Demokrat tetap menjalin kerjasama dengan partai lainnya untuk merealisasikan gagasan besar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
(U.S033/R010/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010