Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan dalam uji terbang Roket RX-450-5, jangkauan roket tersebut sedikit lebih jauh dari prakiraan.
"Saat uji terbang kemarin, tercatat jangkauannya 84 km, sedikit lebih jauh dari prakiraan," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Thomas menuturkan, pada uji terbang itu, Lapan melakukan uji terbang Roket RX-450-5 dengan target jangkauannya 82 km.
Uji terbang tersebut diperuntukkan untuk menguji kinerja roket, seperti terkait stabilitas, jangkauan, karakteristik pergerakan roket, dan uji sistem secara keseluruhan setelah ada penyempurnaan-penyempurnaan pada rancangan roket.
Roket RX-450-5 merupakan bagian Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 Roket Dua Tingkat yang tujuan akhirnya bisa mencapai ketinggian lebih dari 200 km.
Roket RX450-5 berhasil diluncurkan oleh Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) Lapan. Roket RX450 merupakan roket eksperimen sonda dengan diameter 450 mm.
Peluncuran dilakukan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Lapan pada Rabu (2/12).
Roket RX450-5 adalah salah satu keluaran kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan di Pustekroket.
Roket yang diuji itu adalah roket yang kelima sejak peluncuran pertama pada 2015. RX450-5 merupakan baseline dari roket jangkauan 100 km lebih yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat.
Roket dua tingkat Lapan ditargetkan dapat mengudara pada 2025 dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200 km.
Penelitian dan pengembangan teknologi roket yang dilakukan Pustekroket Lapan sejalan dengan visi Indonesia, yakni Keantariksaan Indonesia yang Mandiri, Maju, dan Berkelanjutan.
Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan, seperti Indonesia.
Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020