Jakarta (ANTARA News) - Tim Puslapfor Polri yang diterjunkan ke lokasi ledakan di Gedung Energy di kawasan SCBD Jakarta Selatan belum bisa memastikan penyebab ledakan yang terjadi di sebuah restoran di lantai 2 gedung itu, Kamis siang.
Ketua tim Puslapfor yang ditemui di lokasi kejadian, AKP Ulung Sanjaya, mengatakan bahwa ia dan timnya belum bisa memastikan penyebab ledakan.
"Kita masih akan menyelidikinya esok hari," katanya singkat.
Berdasarkan pantauan ANTARA News, ledakan terjadi di sebuah restoran bernama "Marlay" di lantai 2 Gedung Energy. Restoran yang baru dua minggu beroperasi itu kondisinya berantakan.
Lantai restoran dipenuhi debu dan tumpukan-tumpukan kayu akibat ledakan, serta hanya menyisakan plang papan.
Sebuah gerai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BCA yang berada di depan restoran tampak utuh dan tidak ikut rusak akibat ledakan.
Ketika ANTARA News berada mendatangi restoran yang berada di sebelah kanan elevator lantai dua Gedung Energy itu, tampak petugas dari Puslabfor Polri sedang menyelidiki dan dua personel polisi berjaga di depan restoran.
Penyelidikan selesai sekitar pukul 17.33 WIB dan akan dilanjutkan besok (Jumat 21/5). Petugas tampak membawa sebuah kotak berwarna putih yang di dalamnya terdapat beberapa barang bukti, sebagian berupa serpihan-serpihan besi.
Pemilik restoran Marlay, Dino Izaak, restorannya itu baru dibukanya sekitar dua minggu lalu.
"Saya pemilik restoran. Saya nggak tahu tiba-tiba ada musibah. Ada yang menyalakan kompor kemudian meledak," katanya.
Seorang pengacara, Eri Yunasri, yang saat kejadian ia berada di basement, mengaku tidak mendengar bunyi ledakan itu. Ia hanya mengatakan prihatin atas kejadian itu yang bisa memperburuk citra gedung tersebut.
Sementara petugas keamanan gedung, Suherman, yang bertugas di depan pintu lobi mengatakan bahwa ia mendengar ledakan keras ketika peristiwa itu terjadi dan banyak debu yang berterbangan hingga ke lobi.
Pasca-ledakan pihak gedung memperketat keamanan selama 24 jam kedepan, katanya.
Hambali, seorang teknisi gedung, mengaku bersyukur karena saat ledakan terjadi ia baru berada di lift dan rencananya akan sekitar lokasi restoran untuk mengecek sistem.
Hambali--yang ketika keluar lift tiba-tiba melihat debu berhamburan dan suasana sudah kacau--tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dirinya jika satu menit sebelumnya ia berada di tempat itu.
(Adm/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010