Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan ekspor non migas Indonesia ke Thailand tidak terganggu dampak negatif kerusuhan di Bangkok yang terjadi selama sepekan terakhir ini.

"Mungkin yang terkena dampaknya adalah pariwisata. Selebihnya tidak akan terlalu berdampak pada kita dari segi apa-apa," katanya di Jakarta, Kamis.

Ekspor Indonesia ke Thailand selama ini sebagian besar berupa produk otomotif dan komponennya baik yang ditujukan untuk pasar Thailand ataupun untuk diekspor kembali.

Menurut Mendag, yang mengkhawatirkan adalah jika kerusuhan mengakibatkan berhentinya produksi pabrik di negara itu yang bisa mempengaruhi ekspor Indonesia.

"Sampai hari ini belum ada perusahaan yang menyetop produksinya atau investasinya. Dari segi makro ekonomi mereka juga masih stabil walaupun diperkirakan ada penurunan pertumbuhan satu persen," ujarnya.

Selama ini, Thailand merupakan negara yang memiliki pangsa pasar ekspor terbesar kedelapan dibanding mitra dagang Indonesia lainnya di ASEAN. Pertumbuhan ekspor Indonesia ke Thailand selama kuartal pertama 2010 mengalami kenaikan sekitar 18 persen.

"Pertumbuhan ekspor kita ke negara itu masih lebih rendah dibanding ekspor kita ke Malaysia yang tumbuh 40 persen atau Singapura yang tumbuh 30 persen," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indones ke Thailand pada kuartal pertama 2009 mencapai 477,2 juta dolar AS kemudian meningkat menjadi 894,3 juta dolar AS selama tiga bulan pertama 2010.(E014/S006)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010