Jakarta (ANTARA News) - Beberapa pemain timnas sepak bola di era kepelatihan Benny Dolo mengaku keberatan jika PSSI memberlakukan pelatnas jangka panjang bagi pemain timnas yang diproyeksikan untuk pertandingan Piala AFF dan SEA Games 2011.
"Jelas kami keberatan. Selama ini klub adalah lapangan kerja kami. Jika kami harus masuk pelatnas jangka panjang dan tidak boleh memperkuat klub apa jadinya?," kata pemain timnas yang saat ini bergabung dengan PSM Makassar, Syamsul Chaerudin di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, bermain untuk klub merupakan sebuah pekerjaan yang diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga. Dengan demikian perlu totalitas untuk menjalaninya.
Sedangkan masuk timnas, kata dia, adalah sebuah pengabdian bagi bangsa dan negara. Karena muara dari kompetisi adalah menjadi pemain timnas.
Pernyataan sama diungkapkan oleh pemain andalan Persib Bandung yang juga pemain nasional, Eka Ramdani. Menurut dia, pelatnas jangka panjang jelas akan mempengaruhi kompetisi di Indonesia termasuk loyalitas pada klub.
"Kami jelas keberatan. Kami meminta PSSI untuk lebih bijak dalam memutuskan hal ini agar pemain bisa berprestasi dengan maksimal," katanya saat dikonfirmasi di sela peluncuran konten sepak bola salah satu produsen ponsel.
Sementara itu, Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalomboboy saat dikonfirmasi mengatakan, pelatnas merupakan kebijakan PSSI yang harus didukung oleh PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi.
"Kami tidak bisa menilai jika daya tarik kompetisi menurun. Yang jelas pelaksanaan pelatnas jangka panjang pernah dilakukan menjelang Piala Asia 2007," katanya.
PSSI memutuskan, selama kepelatihan Alfred Riedl, pemain timnas harus menjalani pelatnas jangka panjang dan tidak boleh bermain di klub. Meski demikian seleksi pemain hingga saat ini belum dilakukan.
Sesuai dengan jadwal seleksi pemain akan dilakukan awal Juni nanti dan pelatnas jangka panjang dimulai 14 Agustus-1 Desember. Timnas dibawah asuhan pelatih asal Austria ditargetkan menjuarai Piala AFF 2010 dan SEA Games 2011.(B016/T009)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010