Cilacap (ANTARA News) - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cijati, Kecamatan Cimangu, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu malam (19/5), telah menimpa dua rumah warga.

"Dua rumah tersebut milik Suharjo (52), warga Dusun Pamuntuan RT 01 RW 05, Sulti (40), warga Dusun Cipeusing RT 01 RW 03, dan Sujiwo, warga Dusun Cipeusing RT 01 RW 02," kata Kepala Desa Cijati, Tjarda di Cijati, Cimanggu, Cilacap, Kamis.

Longsor tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur desa tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah kerugian yang diderita warga akibat bencana tersebut.

"Bencana tanah longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Salah satu korban, Suharjo mengatakan, bencana tersebut terjadi akibat tanah tebing di sisi kiri rumahnya longsor saat terjadinya hujan lebat.

"Saya tidak tahu persis kejadiannya karena sedang tidur," katanya.

Dia mengaku segera terbangun saat mengetahui tebing di samping rumahnya longsor.

"Ternyata dua pohon yang berada di tebing tersebut roboh dan menimpa rumah saya. Pohon yang roboh tersebut menahan longsoran tanah sehingga tidak sampai menimbun rumah saya," katanya.

Kendati demikian, kata dia, dua pohon yang tumbang tersebut menghancurkan atap rumahnya sedangkan longsoran tanah menutup pintu rumah sebelah kiri dan menimbun jalan setapak.

"Saya bersama istri dan anak kedua saya segera mengungsi ke rumah anak pertama saya," katanya.

Akibat bencana tersebut, sedikitnya tiga rumah di Dusun Pamuntuan RT 01 RW 05 yang berada di bagian atas (tebing, red.) rumah Suharjo, terancam longsor, yakni rumah milik Rasikin, Jalaludin, dan Syahrudin.

Dari pantauan, tembok belakang rumah Syahrudin banyak ditemukan retakan-retakan dan jaraknya dengan bibir tebing hanya tersisa sekitar 50 centimeter.

Sementara tanah di belakang rumah Jalaludin dan Rasikin hanya tersisa sekitar 250 cm dari bibir tebing. Bahkan bangunan belakang rumah Jalaludin tampak miring akibat pergeseran tanah.

Sejumlah warga hingga Kamis siang tampak bergotong-royong memperbaiki rumah Suharjo yang rusak akibat tertimpa pohon saat terjadinya tanah longsor tersebut.

Selain di lingkungan RT 01 RW 05, sebuah rumah milik Suyanto (60) di lingkungan RT 03 RW 05 juga terancam longsor akibat halaman rumahnya yang berada di atas tebing tergerus air hingga mendekati rumah.

Bencana tanah longsor juga menimpa rumah Sulti, warga Dusun Cipeusing RT 01 RW 03, Desa Cijati.

Bagian dapur rumah Sulti tertimpa longsoran dari atas tebing di belakang rumahnya yang merupakan jalan antarkampung.

Akibat longsor tersebut, jalan antarkampung ini terputus sekitar 10 meter.

Selain itu, rumah milik Sujiwo, warga Dusun Cipeusing RT 01 RW 02 juga tertimpa longsor dari tebing yang berada di samping rumahnya.

Sedikitnya tiga rumah di lingkungan tersebut juga terancam longsor, yakni rumah milik Ridho, Mad Toha, dan Waryono.

Secara terpisah, Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wilayah Majenang, Sabar mengatakan, tanah longsor juga memutus jalan desa sepanjang 25 meter di Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja.

"Jalan desa yang sempat terputus selama beberapa jam, kini telah dapat dilalui kendaraan roda empat lagi. Semua itu berkat kesigapan warga yang bergotong-royong menyingkirkan timbunan tanah yang menutupi jalan," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010