Munich, Jerman (ANTARA News) - Siapa dan bagaimana dua gladiator, Bayern Munich dan Inter Milan? Apa saja kekuatan dan kelemahan kedua tim? Sebuah tawaran dari pertanyaan sarat selidik seputar kedua finalis yang akan berlaga memperebutkan trofi Liga Champions.

Berikut ini analisis menjelang pertandingan final Liga Champions antara Bayern Munich dan Inter Milan di Stadion Santiago Bernabeu untuk mengokohkan diri sebagai "Yang Superior" di benua Biru, sebagaimana diwartakan Reuters.

KEKUATAN BAYERN MUNICH

Penjaga gawang Hans-Joerg Butt menikmati masa keberhasilannya pada usia 35 tahun dan pemanggilan dia ke dalam tim nasional Jerman merupakan hasil dari penampilan piawai selama ini. Ia bermain pada final Liga Champions 2002 bersama tim Bayer Leverkusen.

Pemain sayap Belanda Arjen Robben merupakan pemain sensasional dalam tim Bavarians itu sepanjang musim ini dan penampilannya yang memutuskan mereka maju ke final. Permainan Bayern yang menarik dan agrestif selalu diawali dengan gerakan cepat Robben, yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak musim ini.

Didukung pemain bertahan solid Philipp Lahm, yang menutup kawasan sayap kanan serta dikombinasi Robben sebagai ujung tombak, maka duet itu bisa membuat pusing kepala pemain Italia itu.

Bastian Schweinsteiger juga amat berbahaya di tengah, mampu membuat barisan bertahan lawan menjadi terbuka dan dapat melewatinya. Kapten Mark van Bommel, yang menang dalam Liga Champions bersama Barcelona empat tahun lalu, menambah kekuatan di lini tengah.

Thomas Mueller dan Ivica Olic membuat tim ini menjadi siap tempur apalagi pemain dari Kroasia tersebut kelihatannya amat sigap untuk menambahkan namanya dalam daftar para pencetak gol terbanyak.

KELEMAHAN BAYERN

Dihukumnya Franck Ribery dapat membawa pengaruh vital bagi Bayern karena bukan tidak mungkin akan terhambat kreatif pemain di bagian sayap.

Dengan Mario Gomez dan Miroslav Klose, yang kondisinya diragukan, kelihatannya membuat amat sedikit alternatif bagi Bayern untuk melakukan serangan.

Pemain bertahan di lini tengah Martin Demichelis dan Daniel van Buyten juga kurang konsisten dibanding beberapa musim sebelumnya dan mereka mengalami masalah dari sisi kecepatan.

KEKUATAN INTER

Walter Samuel dan mantan pemain Bayern Lucio merupakan duet amat solid di lini tengah sehingga bahkan Lionel Messi pun gagal melakukan gebrakan. Ganjalan mereka yang selalu keras dan sikapnya yang "tidak pernah mati" menjadi pendekatan Inter amat akurat dan pemain tengah seperti Esteban Cambiasso pun dapat melakukan hal sama.

Penjaga gawang dari Brazil Julio Cesar amat cekatan dengan kedua lengannya sedangkan kapten Javier Zanetti (36) yang akan bermain di posisi bek kiri, jarang menunjukkan permainan buruk.

Pemain bek kanan yang bertenaga kuda susah dihentikan dan pengatur serangan Wesley Sneijder akan memberikan warna tersendiri bila berada di antara posisi tengah dan menyerang, dan selalu pemain bertahan berpeluang melakukan serangan.

Daya saing mempertahankan bola tim ini juga semakin membaik. Striker dari Argentina Diego Milito merupakan mesin pencetak gol, sudah menyarangkan 22 gol di kompetisi Seri A pada musim pertamanya di Inter.

Kekuatan utama Inter terletak pada kecanggihan pelatih Jose Mourinho yang selalu menerapkan taktik khusus bagi para pemain. Ia dapat mengubah dengan cepat formasi pemain 4-3-1-2 menjadi 4-2-3-1 atau 4-3-3 dan tidak takut menurunkan pemain pengganti pada pertengahan permainan.

KELEMAHAN INTER

Lucio selalu tidak tampil konstan, tidak melakukan ganjalan, salah tembak dan memberikan penalti bagi lawan. Marco Materazzi bahkan lebih sering melakukan kesalahan.

Bila Milito tidak dapat melancarkan tembakan dengan benar, Samuel Eto`o tidak tampil sebagai striker yang ditakuti, maka pemain remaja yang handal Mario Balotelli pun mungkin akan gagal memanfaatkan peluangnya.

Bila hal itu terjadi pada tim ini maka Mourinho tidak dapat dipungkiri lagi akan merasakan akibat paling keras.

Spekulasi tentang masa depannya menjadi perhatian, tetapi tim ini tentu tidak dikhawatirkan akan dapat melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka.

BAGAIMANA JALANNYA PERTANDINGAN

Itu merupakan pertarungan taktik antara Mourinho dan Van Gaal.

Perkelahian antara Arjen Robben melawan Javier Zanetti. Dapatkan pemain itu melakukan sesuatu yang terbaik pada posisi mereka di sayap kanan?

Itu juga permainan antara Cambiasso dan Van Bommel, karena permainan di lini tengan akan sangat alot dan harus mampu menghindari dan mengatasi ganjalan keras.

Itu juga pertandingan antara Demichelis VS Milito. Dapatkan Bayern mempertahankan permainan mereka dan keluar dari permainan dengan perangkap tertentu?

INSENTIF DAN SEJARAH

Kedua tim akan memasuki kancah pertandingan mendebarkan setelah sama-sama meraih gelar ganda di kandang masing-masing.

Bayern berusaha memenangi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, setelah gagal maju dalam delapan tahun terakhir sejak memenanginya pada 2001. Mereka sudah memenangi piala itu empat kali.

Inter belum pernah meraih gelar juara Eropa ini sejak 1965 dan pelatih Jose Mourinho bersedia meninggalkan Milan karena ingin mempersembahkan piala itu setelah selama ini investasi klubitu tidak berbuah, padahal sudah menghabiskan dana jutaan dolar.

Pelatih dari Portugal itu juga ingin menunjukkan kepada mentornya Van tentang keberhasilannya, setelah sebelumnya di Barcelona ia sebagai asisten pelatih itu pada akhir 1990-an.

Untuk pemain Bayern Arjen Robben dan pemain Inter Wesley Sneijder, momentum ini mungkin merupakan waktu untuk kembali ke Madrid, setelah mereka dijual Real Madrid tahun lalu dalam rekor bayaran setelah nama besar lainnya seperti Kaka dan Cristiano Ronaldo.
(A008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010