"Almarhum sempat terinfeksi COVID-19 dan terakhir sebelum meninggalnya hasil tes usapnya sudah negatif," ujar Ari saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Semasa hidupnya, guru besar tetap FKUI tersebut pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III FKUI pada 1977 hingga 1979 dan Pembantu Rektor III (Kemahasiswaan) UI pada 1979-1982.
Ari mengenang mendiang sebagai seorang psikiater terkenal yang berjuang untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), termasuk mencegah HIV/AIDS.
Baca juga: Dadang Hawari, psikiater sekaligus pendakwah itu berpulang
"Buku-bukunya menjadi referensi untuk penanganan kasus NAPZA di Indonesia, banyak penghargaan nasional dan internasional yang diraih almarhum. Semoga husnul khotimah, bagi keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Aamiin YRA,” tulis Ari dalam akun media sosialnya.
Baca juga: Prof Dadang Hawari: Agama Sumber Kesehatan Jiwa dan Raga
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020