Inilah pentingnya manajemen HRD bisa menjadikan produktivitas ini sebagai ukuran memberikan tambahan insentif kepada pekerja
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Produktivitas Terkini (Siproni) untuk mengidentifikasi secara cepat kebutuhan peningkatan produktivitas setiap sektor usaha.
"Dengan mengukur tingkat produktivitas suatu perusahaan menggunakan Siproni, maka akan diperoleh gambaran kondisi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita dalam mewujudkan cita-cita pembangunan, serta dapat melihat sejauh mana kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Budi Hartawan dalam acara peluncuran aplikasi itu di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Ia berharap, melalui sistem Siproni, Kemnaker dapat menyiapkan SDM yang berdaya saing dan produktif sebagai bagian dari peningkatan daya saing nasional.
Dia menjelaskan Siproni salah satu langkah mendukung Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) yang akan dilengkapi dengan pembentukan Forum Produktivitas Kerja (Productivity Community) untuk meningkatkan peran serta aktif pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, serikat pekerja, dan akademisi di Indonesia.
Budi menjelaskan bahwa Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) telah menginisiasi Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS). Gerakan itu upaya menggerakkan seluruh komponen bangsa secara terencana, terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional, kesejahteraan, dan daya saing bangsa Indonesia.
"Implementasi tersebut akan dilakukan dengan teknologi, menggunakan aplikasi yang dinamakan Sistem Informasi Layanan Produktivitas Terkini (Siproni) yang hari ini kita 'launching' (luncurkan)," kata dia.
Siproni terobosan yang diperlukan untuk mendongkrak produktivitas dan daya saing nasional.
Baca juga: Menko Airlangga: Kebutuhan lapangan kerja baru sangat mendesak
Dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan Buku "Produktivitas dan Daya Saing Indonesia (Jilid I)".
Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari, dalam peluncuran buku itu menegaskan banyak aspek yang memengaruhi peningkatan produktivitas, baik pada perusahaan maupun pekerja. Dari sisi perusahaan, beberapa variabel yang memengaruhi produktivitas, di antaranya regulasi yang baik, penerapan teknologi yang tepat guna, dan infrastruktur.
Dari sisi pekerja, beberapa variabel yang memengaruhi produktivitas adalah penerapan K3 di lingkungan kerja serta kompetensi pekerja/buruh.
Untuk itu, ia meminta manajemen HRD di perusahaan menjadikan produktivitas pekerja sebagai aspek penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.
"Inilah pentingnya manajemen HRD bisa menjadikan produktivitas ini sebagai ukuran memberikan tambahan insentif kepada pekerja," kata dia.
Siproni dapat diakses melalui produktivitas.kemnaker.go.id dan Buku "Produktivitas dan Daya Saing Indonesia" bisa diunduh di https://bit.ly/BukuProduktivitasDayaSaingIndonesia
Baca juga: Peneliti: BLK provinsi harus terintegrasi dengan kebutuhan industri
Baca juga: Kemnaker petakan kebutuhan pasar kerja untuk program Kartu Pra-Kerja
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020