Islamabad (ANTARA News) - Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA), Rabu, memerintahkan para penyedia jasa Internet untuk menutup tanpa batas Facebook akibat digelarnya kompetisi online menggambar kartun Nabi Muhammad di laman jejaring sosial itu.
Perintah itu dikeluarkan setelah ada keputusan dari Pengadilan Tinggi Lahore yang melarang sementara Facebook di Pakistan menyusul laporan media massa negeri itu mengenai kompetisi pembuatan kartun nabi yang akan diselenggarakan 20 Mei ini.
"Pengadilan Tinggi telah memerintahkan pemerintah untuk secepatnya memblok Facebook sampai 31 Mei akibat menggelar kompetisi penghinaan agama," kata Azhar Siddique, wakil dari Forum Pengacara Islam yang melayangkan gugatan berupa petisi ke Pengadilan Tinggi Lahore.
"Pengadilan juga memerintahkan menteri luar negeri untuk menyelidiki mengapa kompetisi seperti itu diadakan."
Juru bicara PTA, pengawas telekomunikasi negara itu, mengatakan Selasa sebelumnya pemerintah telah memerintahkan penyedia Internet untuk hanya memblok laman Facebook yang menunjukkan karikatur-karikatur nabi. Namun Rabu ini pengadilan mengubah keputusan itu dengan memerintahkan penutupan semua laman Facebook.
Bagi kaum muslim, setiap penggambaran Nabi Muhammada dianggap tidak Islami dan menghina agama.
Sampai sore hari ini, Facebook tidak bisa diakses oleh para penggunanya di Pakistan, kendati "blackberry" dan perangkat mobile lainnya bisa dipakai untuk mengakses laman itu.
Namun sejumlah kalangan mengingatkan bahwa langkah pengadilan tinggi itu justru menjadi bumerang.
"Memblok semua laman akan membuat marah para pengguna, terutama kaum muda. karena laman jejaring sosial itu begitu populer buat mereka dan mereka menyisihkan banyak waktu untuk itu," kata CEO Nayatel, Wahaj-us-Siraj.
"Pada dasarnya, hakim-hakim kita secara teknikal tidak mengerti. Mereka hanya memerintahkan, padahal cukup dengan memblok URL atau link tertentu saja."
Di halaman informasi Facebook untuk kontes itu, penyelenggara kompetisi menggambarkan kompetisi ini sebagai jawaban iseng untuk para bloger Muslim yang telah memperingatkan pencipta acara komedi televisi "South Park" karena mempertontonkan gambaran Nabi Muhammad mengenakan pakaian beruang.
Publikasi kartun serupa di koran-koran Denmark pada 2005 menciptakan protes maut di negara-negara Muslim. Sekitar 50 orang tewas selama demonstrasi anti kartun Nabi di negara-negara Muslim pada 2006 yang lima orang diantaranya dari Pakistan.
Alqaeda mengklaim bertanggungjawab atas serangan bunuh diri ke Kedubes Denmark di Islamabad pada 2008 yang menewaskan enam orang, seraya menyebut serangan itu sebagai aksi balas dendam atas publikasi kartun nabi.
Pakistan juga pernah menutup laman video terkenal YouTube pada 2007 selama sekitar setahun karena dianggap telah menayangkan video-video tidak Islami. (*)
Reuters/Jafar
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010