Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji kemasan tabung 12 kg secara bertahap hingga menuju keekonomiannya.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Agus Sulistyono di Jakarta, Rabu mengatakan, kondisi masyarakat saat ini belum mampu menanggung beban kenaikan harga elpiji 12 kg secara sekaligus.

"Tidak mungkin kalau sekaligus, mesti bertahap. Rakyat tidak mampu menanggung beban kenaikan yang cukup besar," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga yang cukup tinggi juga akan menimbulkan reaksi besar di masyarakat dan berpotensi menimbulkan permasalahan sosial dan politik.

Namun, Agus menambahkan, harga elpiji 12 kg tetap harus dinaikan secara bertahap menuju keekonomiannya.

Selain alasan menutupi kerugian Pertamina, lanjutnya, juga sebagian besar pengguna elpiji 12 kg merupakan masyarakat golongan menengah ke atas.

"Tidak adil kalau warga kaya juga masih mendapat subsidi," ujarnya.

Agus juga mengatakan, Pertamina tidak perlu mendapat persetujuan pemerintah untuk menaikkan elpiji 12 kg, namun cukup membicarakannya.

Komisi VII DPR, katanya, berencana membahas rencana kenaikan elpiji dengan Pertamina.

Sebelumnya, Pertamina sudah mengusulkan kenaikan harga elpiji tabung 12 kg kepada pemerintah pada April lalu.

Pertamina meminta kenaikan harga elpiji 12 kg sekaligus hingga mencapai keekonomian.

Alasannya, berdasarkan rencana kenaikan harga bertahap sebesar Rp100 per kg beberapa waktu lalu, dampaknya ternyata sama jika dilakukan sekaligus.

Saat ini, harga jual elpiji 12 kg adalah Rp5.850 per kg dan harga keekonomian Rp8.505 per kg atau terdapat selisih harga Rp2.655 per kg.

Pertamina mengaku mengalami kerugian hingga Rp2,6 triliun dalam bisnis elpiji 12 kg pada tahun lalu.

Juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, jika tidak ada kenaikan, Pertamina kembali akan mengalami kerugian sebesar Rp2,6 triliun pada tahun 2010.(*)

(T.K007/B012/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010