"Benar, diantara sembilan orang yang positif ada seorang kepala sekolah," kata Pjs Bupati Pasaman Barat Hansastri didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edi Busti dan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Gina Alecia di Simpang Empat, Kamis.
Ia mengatakan pasien RA merupakan pasien yang kontak dengan pasien positif lainnya. Ia diketahui setelah melaksanakan tes usap atau swab test pada 1 Desember 2020 lalu.
Ia menyebutkan hasil 10 pasien itu berdasarkan informasi Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand Padang terhadap tes usap yang dilakukan di Pasaman Barat.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 kembali bertambah dua orang di Pasaman Barat
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Pasaman Barat bertambah 12 orang
Menurutnya, selain RA, sembilan pasien positif lainnya adalah wanita inisial PH (35) dan wanita inisial F (36 ). Keduanya merupakan warga Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.
Kemudian berdasarkan tes usap di RS Ibnu Sina pada 30 November dan 1 Desember yakni wanita inisial O (62) dan pria inisial A (66) warga Jorong Pinaga Kecamatan Pasaman merupakan pelaku perjalanan, wanita inisial Y (36) warga Jorong Kartini Kecamatan Gunung Tuleh merupakan pasien suspek COVID-19.
Empat orang lagi adalah hasil tes usap di RSUD Pasaman Barat yakni pria inisial BG (38) warga Jorong Ranto Panjang Kecamatan Gunung Tuleh, wanita inisial YM (27) warga Jorong Langgam Nagari Kinali, wanita inisial SR (44) warga Nagari Koto Baru Kecanatan Luhak Nan Duo dan wanita inisial FS (38) warga Jorong Kartini Kecamatan Gunung Tuleh.
"Keempatnya merupakan kontak erat dengan kasus positif sebelumnya," katanya.
Menyikapi hal itu Pemkab Pasaman Barat sudah melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada 10 orang positif. Direncanakan pasien itu diisolasi di RSUD Pasaman Barat, RS Ibnu Sina Simpang Empat dan Diklat BKPSDM Talu Kecamatan Talamau.
Pihaknya juga melakukan pelacakan atau tracking dan testing terhadap kontak erat pasien konfirmasi positif melalui Dinas Kesehatan.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dengan mematuhi protokol kesehatan itu maka diharapkan kasus Positif COVID-19 di Pasaman Barat tidak bertambah sehingga dapat mengurangi resiko kematian.
"Bersama kita harus memahami bahwa virus COVID-19 ada di sekitar kita dan dengan kepatuhan kita bersama maka penyebaran virus COVID-19 dapat dicegah," katanya.*
Baca juga: Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat positif COVID-19
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Pasaman Barat bertambah 20 orang
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020