Bandung (ANTARA News) - Calon Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meluncurkan buku "Revolusi Sunyi" dalam sebuah diskusi yang digelar di Aula Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung, Rabu.
Buku setebal 374 halaman itu mengungkap kiat-kiat sukses Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenangkan Pemilu 2009.
"Sukses Partai Demokrat meraih 21 persen Pemilu Legislatif dan kemenangan SBY pada Pemilu Presiden 2009 bukan hal yang mengagetkan, karena memang dipersiapkan dan dilakukan melalui tahapan dan kerja keras. Hasil itu tidaklah mengagetkan," kata Anas Urbaningrum dalam pengantarnya.
Dalam kesempatan itu, Anas mengungkapkan ketelatenan Partai Demokrat melakukan survei pasar yang dilakukan secara periodik dengan melibatkan semua elemen partai.
Buku Revolusi Sunyi mengulas kesaksian bagaimana sebuah parpol bekerja keras menghadapi pemilu tanpa melakukan publikasi yang "gaduh".
Ia juga memaparkan betapa strategi pemilu telah bergeser, dimana paradigma lama tidak lagi ampuh untuk meraih suara.
Buku Revolusi Sunyi juga mengupas banyak analisis mengenai perilaku pemilih dalam pemilu, memasukkan unsur etika dan moral politik sebagai salah satu alasan pilihan.
Penentuan pilihan politik rakyat ke SBY dan beralihnya pilihan politik massa ke Partai Demokrat, menjadikan keduanya memenangkan kompetisi politik di Pemilu 2009 membutuhkan perenungan tersendiri.
Menurut Anas, cukup banyak bertebaran ide dan pelajaran berharga, tidak hanya berkenaan dengan seni politik, namun juga berhubungan kuat dengan kalkulasi penentuan masa depan bangsa.
"Unsur-unsur itu dalam renungan saya tidak hanya menjadi kunci sukses dalam meraih kemenangan politik, namun ada unsur-unsur dan nilai universal yang merupakan prinsip pokok dalam berpolitik," katanya.
Unsur-unsur yang telah teruji dalam dua kali pemilu menjadi kunci sukses kemenangan politik.
"Catatan penting, semua itu dilakukan secara diam-diam, bergerak maju dan cepat tanpa harus melahirkan kegaduhan. Fenomena SBY dan Partai Demokrat mencerminkan telah terjadinya sebuah revolusi sunyi," kata Anas dalam pengantarnya.
Sementara itu, dalam diskusi peluncuran buku itu juga menampilkan pembicara Dr Dede Mariana, Hendarmin Danadiredja dan Tjetje H Padmadinata. (*)
(T.S033I007/R009)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010