Jakarta, 19/5 (ANTARA) Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan acara penyambutan Kapal Latih dan Riset Perikanan "KM Madidihang 03". Kapal yang berbobot mati 723 GT tersebut merupakan bantuan Pemerintah Kerajaan Spanyol kepada Pemerintah Republik Indonesia. Dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan Kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Badan Pusat Statistik bertempat di Dermaga Barat, Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Jakarta (19/5).

Penyambutan kedatangan kapal latih perikanan KM Madidihang 03 dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Kepala Badan Pusat Statistik, Pimpinan Komisi IV DPR RI serta Perwakilan Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia. Kapal Madidihang 03 telah dilayarkan dari Spanyol pada 3 Maret 2010 dan tiba di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru pada 8 Mei 2010.

Kapal latih perikanan Madidihang 03 yang dibangun di Galangan Kapal Astilleros Gondan Shipyard, Spanyol merupakan salah satu komponen bantuan pinjaman dari Pemerintah Kerajaan Spanyol melalui proyek "Fisheries Training Development in Indonesia (FTDI)" kepada Pemerintah Indonesia. Proyek FTDI merupakan pelaksanaan perjanjian kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Indonesia (Kementerian Keuangan dan BAPPENAS) dan Pemerintah Kerajaan Spanyol (Kementerian Ekonomi) yang telah ditandatangani pada tanggal 12 April 2004. Salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah meningkatkan fasilitas sarana pendidikan kelautan dan perikanan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Indonesia di sektor kelautan dan perikanan.

Selain pengadaan 1 (satu) unit kapal latih perikanan, secara keseluruhan proyek FTDI terdiri dari pengadaan peralatan simulator perikanan, peralatan laboratorium, beasiswa pendidikan program Master bagi 3 orang dosen di "Grimsby Institute Further and Higher Education" - Inggris, serta training bagi awak kapal, teknisi laboratorium dan simulator.

Adapun mengenai kerjasama dengan Badan Pusat Statistik, dinilai memiliki nilai yang sangat penting dan strategis. Data yang lengkap, akurat dan akuntabel sangat diperlukan sebagai dasar pembuatan kebijakan para pimpinan, pembuatan perencanaan, baik bagi kalangan pemerintah maupun investor, serta untuk pertanggungjawaban publik. Kerjasama yang telah terjalin antara BPS dengan KKP, ditandai dengan terbentuknya bidang tersendiri yang menangani statistik kelautan dan perikanan, sangatlah membantu dalam penghitungan nilai tukar nelayan, nilai tukar pembudidaya ikan, serta tingkat konsumsi ikan perkapita.

Untuk mengukur perekonomian serta tingkat kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan, ke depan diperlukan kerjasama dalam menetapkan Indeks Pembangunan Manusia dan "Human Development Index" (HDI) nelayan, pendapatan,disamping pengembangan dan peningkatan kualitas data lainnya. Apabila diperlukan, akan dilakukan Sensus Perikanan pada tahun 2013 yang akan datang.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP. 08161933911

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010