Skin Dewi ajak 13 merek lokal gelar bazaar virtual pada 7-13 Desember

Jakarta (ANTARA) - Guna mendukung sesama merek lokal untuk bertahan selama pandemi, Skin Dewi mengadakan live shopping atau bazaar virtual mulai dari 7-13 Desember 2020.

Merek perawatan kulit lokal berbahan dasar organik dan natural itu mengambil 12.12 untuk menyuarakan #supportlokal kepada masyarakat. Gerakan ini diharapkan dapat membantu perekonomian negeri dan membantu sesama merek lokal untuk dapat bertahan selama pandemi.

"Saya sangat senang bisa mengajak sesama merek lokal untuk saling berkolaborasi di tengah situasi ketidakpastian ini," ujar pendiri dan direktur Skin Dewi, Dewi Kauw dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.

Memanfaatkan fitur live streaming pada platform Instagram, Skin Dewi sebelumnya mengajak pelaku bisnis lokal lainnya untuk berkolaborasi dan menyelenggarakan Flash Sale Online Bazaar dengan tujuan untuk dapat membantu menaikkan penjualan di tengah krisis pandemi.

Berlangsung selama lima hari pada 29 Juli – 2 Agustus 2020, Skin Dewi bersama sembilan merek lokal lainnya berkolaborasi dalam bentuk membuat bundling produk disertai promosi yang menggugah. Acara ini berhasil menciptakan antusiasme konsumen lebih dari 1.000 penonton dan menjual lebih dari 750 bundle.

"Dari acara bulan Juli kemarin banyak sesama pelaku bisnis yang berterima kasih telah disediakan platform dan kesempatan untuk mereka menaikkan penjualannya. Saya percaya kalau kita bergerak bersama-sama untuk saling bahu-membahu membantu perekonomian lokal, kita semua pasti bisa keluar dari situasi pandemi ini dengan keterampilan yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya," kata Dewi.

Pada live shopping kali ini, terdapat 13 merek lokal yang ikut berpartisipasi dan berkolaborasi, seperti Demi Bumi, Skill Monkey, Havilla Tea, Nail Art House, Carl and Claire, Otterhands Co, Heavenly Blush, Nood, Bulksource, Rahsa Nusantara, Acaii, Dewi Kauw Cafe, dan Skin Dewi.

Skin Dewi berharap dengan adanya gerakan ini, tak hanya membantu menggerakan perekonomian negeri namun juga menyediakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia.

"Saya yakin momentum ini bisa kita jadikan sebagai bahan untuk pelajaran dalam cara kita melihat masa depan bisnis," ujar Dewi.