Kami sangat mengapresiasi karena lokasi RSUP ini dekat dengan sumber air
Kupang (ANTARA) - Kementerian Kesehatan membangun Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) senilai Rp350 miliar sebagai rumah sakit rujukan terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara resmi telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSUP di Kota Kupang, Kamis.
Terawan mengatakan pembangunan rumah sakit terbesar di NTT itu sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Menkes puji penanganan kasus DSS di RSUD Johannes Kupang
Menkes menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah memberikan dukungan dan komitmennya dalam bentuk menyiapkan lahan yang sangat luas untuk lokasi pembangunan RSUP itu.
"Kami sangat mengapresiasi karena lokasi RSUP ini dekat dengan sumber air yang sangat dibutuhkan rumah sakit dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tegas Terawan.
Baca juga: Menkes kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka
Menurut dia, air menjadi hal utama untuk perawatan kesehatan sehingga pasien menjadi cepat sehat.
Dia mengatakan keberadaan rumah sakit ini tidak hanya untuk 20 tahun tetapi ratusan tahun, sehingga akan terus melakukan penyusaian peralatan dan teknologi kesehatan yang digunakan dalam pelayanan medis.
Baca juga: Menkes jenguk pasien DBD di RSUD Johannes Kupang
"Kami berharap Gubernur NTT dan Wali Kota Kupang tidak hanya memberikan dukungan sampai pada penyiapan lahan tetapi juga pembangunan akses jalan menuju rumah sakit ini," kata Terawan.
Baca juga: Menkes sebut kasus demam berdarah di NTT capai 2.116
Terawan menambahkan kehadiran RSUP milik pemerintah pusat ini akan ikut mendorong pembangunan ekonomi masyarakat di Kota Kupang.
"Kami pastikan akan semakin banyak orang yang datang mengembangkan usaha setelah rumah sakit ini dibangun. Usaha ekonomi masyarakat akan tumbuh di sini," tambah Terawan di hadapan Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi dan Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI, Melki Laka Lena serta Ratu Ngadu Wulla Tallu.
Baca juga: Menkes dukung pengembangan kelor atasi gizi buruk di NTT
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020