Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Thailand, telah memindahkan 300 orang warga negara Indonesia dari tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan lokasi bentrok, ke tempat yang lebih aman.
"Hingga kemarin sore KBRI telah memindahkan 300 orang WNI ke tempat yang lebih aman karena kediaman mereka dekat dengan lokasi bentrok," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Teguh Wardoyo, di Jakarta, Rabu.
Ia mengungkapkan, para WNI yang dipindahkan itu adalah diplomat dan keluarganya serta kaum profesional yang bekerja di Thailand, termasuk WNI yang menikah dengan warga Thailand.
"Mereka dipindahkan ke sekitar Wat Arun yang relatif lebih aman dan jauh dari lokasi bentrokan," katanya.
Menurut Teguh, pemerintah Indonesia belum mengetahui kapan isin kembali ke tempat tinggal mereka diberikan lagi. "Kita lihat perkembangan di lapangan," ujarnya.
Teguh belum memastikan ada tambahan WNI yang dipindahkan dari lokasi sekitar konflik. Dia hanya menjelaskan jumlah WNI di Thailand 1.773 orang, sedangkan yang tinggal di Bangkok dan sekitarnya berjumlah 1.504 orang.
Sebagian besar WNI yang dipindahkan adalah penghuni apartemen di Pecthburi Road.
Deplu mengimbau WNI menghindari daerah-daerah rawan kerusuhan di Bangkok yakni Witthayu, Rachaprarop, Pratunam, Petchburi, Silom, Bon Kai, Sathorn, Din Daeng, Lumpini Park dan Sala Daeng.
Teguh menegaskan, meski Bangkok terus memanas, KBRI Bangkok tetap beroperasi. "KBRI tetap buka dan memberikan pelayanan bagi WNI yang membutuhkan," katanya.
Pertikaian terbuka antara militer Thailand dengan kelompok baju merah telah terjadi sejak Kamis lalu (13/5) dalam upaya aparat keamanan menutup lokasi unjuk rasa.
Upaya pasukan keamanan itu telah memicu bentrokan yang menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai ratusan lainnya. Aksi kekerasan berdarah itu sempat mereda Selasa (18/5). (*)
G003/D011/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010