Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu pada pembukaan pasar didominasi aksi lepas saham yang dilakukan pelaku asing untuk membeli dolar, akibat membaiknya mata uang asing itu terhadap mata uang utama Asia terutama terhadap euro.

Akibatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot hingga di bawah angka 2.800 poin, menjadi 2.793,110 turun 41,005 poin atau 1,45 persen dan indeks LQ-45 berkurang 9,871 poin atau 1,82 persen menjadi 537,123 poin.

Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Rabu mengatakan, indeks melemah hingga di bawah angka 2.800 poin, karena kuatnya tekanan pasar, akibat aksi lepas saham yang makin besar.

"Kami perkirakan indeks akan terus melemah hingga mencapai angka 2.750 poin," ujarnya.

Pasar saham, menurut Alfiansyah, saat ini didominasi aksi lepas saham, karena faktor global yang saat ini juga negatif. Faktor negatif pasar ini diperkirakan akan masih berlanjut pada hari berikutnya.

Penyebab utama melemahnya indeks, karena saham Bumi mengalami transaksi paling banyak yakni 45,87 juta dengan nilai Rp108,00 miliar pada kurs turun Rp75 menjadi Rp2.355.

Selain itu saham Bank Mandiri yang terkoreksi sebesar Rp150 menjadi Rp5.400 dengan transaksi sebanyak 9,98 juta senilai Rp54,37 miliar.

Saham-saham unggulan yang mengalami koreksi antara lain Indo Tambang Mega turun Rp1000 menjadi Rp35.900, saham Astra Internasional melemah Rp800 menjadi Rp40.700 dan saham Gudang Garam turun Rp500 menjadi Rp31.600 serta saham United Tractor melemah Rp350 menjadi Rp17.750.

Indeks BEI pada siang nanti, menurut dia akan kembali terpuruk, karena sentimen negatif masih terjadi. Bahkan tekanan pasar akan makin kuat, sehingga posisi indeks makin terpuruk, ucapnya.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010