New York (ANTARA News) - Aktor Jonathan Rhys Meyers mendapat larangan naik maskapai penerbangan United seumur hidup, karena mengamuk saat mabuk.
Situs Radaronline menulis, saat dia diberitahu oleh staf dia mengucapkan kata-kata kasar. Dia kemudian diyakini mendapat larangan seumur hidup dari pihak United Airlines.
Rhys Meyers mengamuk saat dilarang menaiki pesawat yang akan membawanya ke Los Angeles dari bandara John F. Kennedy (JFK) di New York, oleh seorang staf penerbangan, karena mabuk. Dia minum vodka di ruang tunggu eksekutif meski saat itu waktu baru menunjukkan jam 7 pagi.
"Dia melantur dan mengamuk. Saat diberitahu dia tidak bisa menaiki pesawat, dia marah," kata seorang sumber, seperti diwartakan oleh Daily Mirror.
Aktor yang bermain di film "Bend It Like Beckham" itu sudah bertahun-tahun bertarung melawan ketergantungan terhadap alkohol. Rhys Meyers sudah tiga kali masuk panti rehabilitasi.
Pada tahun 2007 dia pernah ditangkap di bandara Dublin karena mabuk. Pemeran Raja Henry VIII dalam serial "The Tudors" itu kemudian dijatuhi tuntutan. Dua tahun kemudian dia kembali membuat kekacauan di bandara. Dia menyerang dan mengancam membunuh beberapa staf bar di bandara Charles de Gaulle, Paris.
Keluarganya sudah memohon kepada dia supaya mencari bantuan. Seorang teman mengatakan dia tidak pernah sembuh dari kematian ibunya Geri yang meninggal saat berumur 50 tahun tahun 2007.
"Saya sangat bangga kepada Jonathan. Saya tahu sejak dia lahir dia ditakdirkan untuk sesuatu yang hebat," kata ibu Rhys Meyers mengenai anaknya.
Rhys Meyers pernah berbicara mengenai ketergantungannya itu, dia mengatakan,"Saat saya minum saya seperti Bambi. Saya di seluruh tempat, putus asa, seperti anak berusia 16 tahun."
Agennya di Amerika dipahami telah mengatakan kepada dia bahwa dia tidak akan pernah bekerja di Hollywood lagi sampai dia sembuh.
"Hanya saat ini, dia datang tidak sadar dan melantur selama wawancara dengan sebuah majalah di New York. Tim manajemennya harus menyadarkannya dengan secangkir kopi hitam. Itu sangat memalukan," kata seorang sumber.
(ENY/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010