Bojonegoro (ANTARA News) - Banjir Bengawan Solo di daerah hilir mulai Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, Jatim, Rabu, berangsur-angsur surut, .

"Situasi banjir di daerah hilir Jatim, aman dan Bojonegoro sudah lepas siaga banjir," kata Humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Harjono, Rabu.

Air Bengawan Solo pada papan duga turun drastis di bawah siaga banjir dengan ketinggian 12,77 meter pukul 09.00 WIB, sementara ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, sekitar 70 kilometer dari kota Bojonegoro, turun drastis menjadi 24,70 meter pukul 09.00 WIB.

Menurut Harjono, di daerah hulu Jateng, juga Ngawi, dan Kali Madiun, nisbi aman tidak terjadi banjir. Begitu juga kondisi di daerah hilir Jatim, nisbi aman, sebab ketinggian air di Babat, Lamongan sudah menunjukkan gejala turun.

Ketinggian air Bengawawn Solo di Babat, Lamongan semula sempat mencapai 7,73 meter (siaga III), Selasa (18/5) pukul 16.00 WIB.

Menyusul setelah itu, ketinggian air tersebut yang sempat bertahan selama 10 jam lebih, akhirnya berangsur-angsur turun menjadi 7,48 meter (siaga II) pukul 09.00 WIB (19/5).

Turunnya air di Babat ini, kata Harjono, menunjukkan air Bengawan Solo sudah bisa turun lewat sudetan di Sedayu Lawas ke laut Jawa. Ini berarti, permukaan air laut sudah tidak lagi masuk ke Bengawan Solo.

Dengan demikian, tambahnya, air di sepanjang Bengawan Solo di daerah hilir mulai Lamongan dan Gresik akan berangsur-angsur surut. Ketinggian air di Pelangwot Lamongan, turun menjadi 5,23 meter pukul 09.00 WIB.

"Sedangkan di Laren Lamongan, turun menjadi 3,56 meter pukul 09.00 WIB dan di Kuro, Lamongan, 1,91 meter. Yang jelas ketingian air di daerah hilir sudah turun," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Bojojonegoro, Nadif Ulfia menyatakan, pihaknya sudah mengumumkan di Bojonegoro, lepas dari siaga banjir. Sedangkan masalah kerugian akibat banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya, masih dalam pendataan.

"Kami masih melakukan penghitungan kerugian akibat banjir di Bojonegoro, berdasarkan laporan dari kecamatan yang daerahnya dilanda banjir," paparnya.

KR-SAS/C004

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010