London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham global bangkit kembali pada Selasa, karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan membantu mengimbangi kekhawatiran terus-menerus tentang krisis utang Eropa, tapi euro tergelincir lagi setelah menguat.
Dealer mengatakan investor didorong oleh komentar dari pejabat Uni Eropa, bahwa negara-negara Uni Eropa akan berusaha untuk mengelola anggaran ketat sedemikian rupa tidak harus seluruh wilayah menghapus dukungan pemerintah bagi perekonomian pada saat yang sama.
Prospek bahwa Eropa akan mengalami pertumbuhan yang lambat karena pemerintah menaruh keuangan publik mereka menambah tekanan pada euro, yang sudah terhuyung-huyung dari krisis utang Yunani.
Berita bahwa perumahan baru AS meningkat 5,8 persen lebih tinggi dari perkiraan pada Maret, dan rekor hasil dari Wal-Mart, jaringan ritel terbesar di dunia, memberikan Wall Street dorongan awal tetapi kemudian saham AS ini tergelincir.
Dealer mengatakan data AS dan hasil perusahaan baru-baru ini sebuah gambaran dari pemulihan ekonomi, meskipun masih dengan masalah-masalah serius.
Di New York, blue-chip Dow Jones Industrial Average sekitar 1600 GMT, memberi keuntungan awal, dengan komposit teknologi Nasdaq turun 0,68 persen.
Para dealer mengatakan investor awalnya bersemangat setelah pasar membuat kemunculan kembali dengan luar biasa dari penurunan 180 poin pada satu tahap menjadi mengakhiri Senin pada catatan positif.
"Relatif mengurangi kekhawatiran terhadap krisis utang kawasan euro yang bekerja sama dengan laporan laba yang lebih baik dari yang diperkirakan, seperti raksasa ritel Wal-Mart," analis di Charles Schwab & Co mengatakan dalam sebuah catatan kepada kliennya.
Negara-negara zona euro pada Selasa melakukan transfer pertama mereka 14,5 miliar euro (18 miliar dolar) dalam pinjaman penyelamatan kepada Yunani untuk mengizinkan Athena menutup sembilan miliar euro utang yang jatuh tempo pada Rabu.
Di London, acuan indeks FTSE 100 saham terkemuka ditutup naik 0,85 persen pada 5.307,34 poin. Di Paris, CAC 40 melompat 2,08 persen menjadi 3.617,32 poin dan di Frankfurt, DAX meningkat 1,47 persen menjadi 6.155,93.
Pemulihan di Wall Street Senin memastikan awal yang positif di Eropa setelah Asia menikmati hari yang positif secara keseluruhan setelah kerugian berkelanjutan baru-baru ini, kata dealer.
James Hughes dari CMC Markets mengatakan, kekhawatiran Eropa berarti "kemungkinan bahwa setiap keuntungan akan berlangsung singkat karena pedagang mengambil keuntungan pada rally kecil.
"Euro telah kembali berada di bawah tekanan karena euro kesulitan ketika dihadapkan dengan beberapa kemungkinan naik," kata dia.
Euro jatuh ke 1,2355 dolar dalam akhir perdagangan London dari tingkat 1,24 sebelumnya di siang hari dan 1,2394 dolar di New York pada akhir Senin saat merosot ke terendah empat tahun 1,2234 dolar.
Para menteri keuangan zona euro bertemu di Brussels pada Senin dan Selasa, yang bertujuan untuk mempertahankan euro tapi sentimen masih rapuh walaupun paket penyelamatan Uni Eropa-IMF senilai hampir satu triliun dolar disepakati pekan lalu.
Penyiasat Credit Suisse, Satoru Ogasawara mengatakan pasar sekarang cenderung bereaksi terhadap berita negatif ketimbang berita positif, peringatan bahwa euro dapat merosot lagi memberikan tanda tanya atas prospek pertumbuhan Eropa.
"Pasar hanya tidak ingin membeli euro. Keyakinan pada euro tidak akan dikembalikan sampai krisis fiskal di Yunani dan negara-negara lain diselesaikan."
Menteri Prancis untuk pemulihan ekonomi pada Selasa menepis kekhawatiran euro dan berpendapat bahwa mata uang lemah akan membantu meningkatkan ekspor Eropa.
"Fakta bahwa euro saat ini tidak kuat adalah keuntungan nyata bagi ekspor," kata Patrick Devedjian kepada radio Prancis.
Angka menunjukkan surplus perdagangan 16-negara zona euro dengan seluruh dunia melambung menjadi 4,5 miliar euro (5,5 miliar dolar) pada Maret, didorong oleh pelemahan euro, diambil dengan baik, namun banyak dari keuntungan itu jatuh ke Jerman, kekuatan ekonomi wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, penurunan keyakinan investasi di Jerman menunjukkan kemungkinan pelemahan pada semester kedua tahun ini.
Sebelumnya di Asia, Tokyo ditutup flat, Hong Kong melompat 1,17 persen dan Shanghai meningkat 1,36 persen setelah penurunan tajam pada Senin. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010