dapat meningkatkan rasa percaya diri pelaku kreatif kuliner dalam persaingan serta membantu pelaku kuliner untuk meningkatkan nilai tambah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) merevitalisasi gerai kuliner di destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo, NTT, melalui program Bedah Gerai Kuliner (BEGERAK).
Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain, Kuliner Kemenparekraf/Baparekraf, Erwita Dianti, Rabu, mengatakan pihaknya menggagas program BEGERAK yang akan diluncurkan di Labuan Square, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (3/12).
“Program ini digagas setelah mengejawantahkan visi dan arahan Presiden Joko Widodo agar kebijakan dan program pemerintah langsung menyentuh dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan kata lain, tugas pemerintah kini memastikan ‘delivered’ bukan hanya sekadar ‘sent’ saja,” katanya.
Ia menjelaskan, BEGERAK merupakan program revitalisasi dan re-branding beberapa tempat usaha dan gerai kuliner sebagai bentuk edukasi praktik branding atau desain grafis gerai, desain interior, serta arsitektur kepada para pelaku usaha kuliner di suatu tempat yang menunjang pariwisata.
Hasil re-branding dan revitalisasi tempat usaha dan gerai kuliner di suatu tempat merupakan bantuan pemerintah kepada pemilik gerai kuliner yang dapat dijadikan contoh edukasi bagi pelaku usaha kuliner lainnya dan masyarakat di daerah tersebut.
Baca juga: Presiden ingin Labuan Bajo benar-benar jadi kawasan wisata premium
Untuk tahun anggaran 2020, BEGERAK diselenggarakan di dua destinasi pariwisata, yaitu Bali sebagai destinasi pariwisata utama Tanah Air dan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Jika di Bali program ini diwujudkan dalam bentuk gerobak, maka di Labuan Bajo dalam bentuk warung atau kedai.
"Melalui BEGERAK, sebuah gerai dire-branding dan direvitalisasi untuk meningkatkan fungsi estetikanya termasuk desain eksterior, desain tata ruang, dan desain interior, fungsi etalase, fungsi kesehatan termasuk sanitasi, tata pencahayaan, serta fungsi produksi peralatan masak dan alat makan," terang Erwita Dianti.
Ia melanjutkan, BEGERAK dilaksanakan dengan visi agar dapat membantu pelaku usaha kuliner memiliki gerai kuliner dengan tampilan tata ruang atau desain yang lebih menarik, berkarakter dan profesional, sehingga semakin menarik perhatian konsumen.
"Selain itu, BEGERAK diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri pelaku kreatif kuliner dalam persaingan serta membantu pelaku kuliner untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka dan mengedukasi para pelaku kuliner dalam branding dan desain gerainya dengan memanfaatkan jasa para desainer komunikasi visual, interior dan arsitek," ujarnya.
Baca juga: Program ESIS dukung wisata premium ditargetkan diluncurkan pada 2021
Dalam BEGERAK, Erwita Dianti melanjutkan, tim pakar dan ahli kuliner, desainer interior, desainer grafis dan arsitek melakukan mekanisme audit teknis dan penilaian kebutuhan di lapangan terlebih dahulu terhadap gerai kuliner yang dimiliki pelaku usaha.
Hasil analisis tim ahli selanjutnya digunakan sebagai bahan penyusunan daftar kebutuhan dan desain sebuah gerai.
“Desain final berupa gambar teknis dan daftar kebutuhan sebuah gerai akan digunakan oleh penyedia atau kontraktor konstruksi sebagai dasar sekaligus acuan dalam merevitalisasi atau membangun gerai seutuhnya dengan memperhatikan bentuk dan fungsional tata ruang gerai yang akan dipakai," ujarnya.
Dipaparkannya, rangkaian kegiatan BEGERAK telah diselenggarakan sejak Agustus 2020 diawali dengan pendaftaran peserta yang merupakan pemilik gerai kuliner di Bali dan Labuan Bajo.
Hal itu dilanjutkan dengan tahap verifikasi, termasuk audit teknis dan survei lapangan pada September-Oktober 2020 serta tahap desain ulang pada bulan yang sama, sampai akhirnya pembuatan prototipe gerobak dan proses revitalisasi-konstruksi gerai pada akhir Oktober-awal Desember 2020.
Pada BEGERAK Bali, terdapat 15 pelaku usaha kuliner yang dibuatkan gerobaknya dan telah dieksibisikan prototipe gerobak tersebut dalam gelaran sosialisasi CHSE di Inna Bali Beach Garden 5-6 November 2020.
"Pada BEGERAK Labuan Bajo kali ini, terdapat 16 jenama kreatif kuliner yang gerainya direbranding dan direvitalisasi. Gerai-gerai ini tersebar di berbagai lokasi di Labuan Bajo dan terdiri diri berbagai jenis makanan dan minuman yang dijajakan," ujarnya.
Melalui BEGERAK juga diharapkan dapat tercipta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif melalui keterlibatan komunitas lokal dalam pendataan dan penyeleksian penerima manfaat, tiga asosiasi profesi desain interior, arsitek dan desainer grafis (HDII, IAI, ADGI) dalam hal peran sebagai tim ahli desainer yang bekerja sama dengan desainer lokal dalam rancang bangun revitalisasi gerai untuk pemberdayaan desainer setempat.
Baca juga: Kemenparekraf pastikan pembangunan "creative hub" terus berlanjut
Baca juga: Kemenparekraf dorong UMKM Labuan Bajo inovatif melalui "aksilarasi"
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020